Pantau - Sebanyak 269 siswa kelas VII SMP Katolik (SMPK) Penabur di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten menjalani tahap pertama program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar pemerintah sebagai bagian dari layanan kesehatan pelajar secara nasional.
Pemeriksaan meliputi skrining darah, pemeriksaan mata, serta evaluasi kebugaran fisik.
"Sejak pagi sudah ikut cek kesehatan, mulai dari tensi darah sampai mata dicek oleh dokter", ujar salah satu siswa peserta.
Siswa Merasa Terbantu, Sekolah Apresiasi Pemerintah
Beffa (13), siswi kelas VII, menceritakan bahwa ia mengikuti seluruh tahapan pemeriksaan, mulai dari pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, tinggi badan, hingga tes kebugaran.
"Awal-awal ada rasa takut, tadi di pasang alat cek darah. Itu pertama kalinya jadi rasa takut ada. Dan hasilnya cukup puas", ungkapnya.
Ia mengaku kini lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan merasa terbantu karena bisa mengetahui kondisi tubuhnya secara menyeluruh.
"Jadi harus lebih jaga kesehatan dan sekarang sudah lebih tau kondisi tubuh sendiri seperti apa?", tambahnya.
Kepala SMPK Penabur, Rosaline Agnes, menyampaikan bahwa pelaksanaan CKG dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama mencakup 269 siswa kelas VII, sementara siswa kelas VIII dan IX akan mengikuti pada tahap selanjutnya sesuai jadwal dari Puskesmas Kelapa Dua.
Total siswa yang akan mengikuti CKG di sekolah tersebut mencapai 730 orang.
"Kami apresiasi atas program CKG ini, apa lagi pemeriksaannya bervariasi selain cek kesehatan namun ada kebugaran", ujarnya.
Pemerintah Siapkan Infrastruktur untuk CKG Nasional
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa program CKG merupakan komitmen pemerintah dalam mewujudkan layanan kesehatan menyeluruh bagi generasi muda, sebagai bagian dari visi menuju Indonesia Emas 2045.
"Insyaallah nanti bisa mencapai 53 juta dari Sabang sampai Merauke", katanya.
Saat ini, program CKG telah menjangkau 16 juta pelajar di seluruh Indonesia.
Untuk mendukung keberhasilan program, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur komunikasi guna memastikan proses unggah dan pengelolaan data pemeriksaan berjalan optimal.
"Karena nanti ketika ini dilakukan secara masif, data-datanya akan luar biasa banyak. Dan kemudian juga menjadi penting untuk dilakukan sistem pendataan dengan baik dan terkoneksi dengan baik", jelas Meutya.
Ia juga mengapresiasi ragam pemeriksaan yang dilakukan, termasuk pengecekan mata yang menjadi masukan penting untuk kebijakan kesehatan pelajar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
