
Pantau - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (UID Sulselrabar) resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Energy Management Indonesia (EMI) untuk memasarkan produk dan solusi berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Kolaborasi Perkuat Ekosistem Energi Hijau
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, mengungkapkan bahwa kerja sama ini mencakup pemasaran Renewable Energy Certificate (REC), layanan Green Energy, serta pengembangan ekosistem kelistrikan berbasis EBT untuk sektor industri, komersial, dan pemerintahan.
"Kami optimistis kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan pemanfaatan EBT di berbagai sektor sekaligus meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya transisi energi," ungkapnya.
Edyansyah menegaskan, kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen PLN dalam mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan nasional.
"PLN terus membuka ruang kolaborasi untuk menghadirkan solusi energi bersih dan berkelanjutan. Sinergi ini tentu akan memperkuat ekosistem hijau yang sedang kita bangun bersama," ia menambahkan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PLN UID Sulselrabar dan PT EMI dilaksanakan di Kantor PLN UID Jawa Barat (UID Jabar), Bandung.
Langkah ini dinilai sebagai strategi penting untuk mendukung target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada tahun 2060 melalui pemasaran REC.
REC Jadi Solusi Konkrit Transisi Energi
REC merupakan produk hijau inovatif dari PLN yang memungkinkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan secara transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
Satu unit REC setara dengan validasi penggunaan energi listrik sebesar satu Megawatt hour (MWh) dari sumber energi hijau yang telah terverifikasi.
Hingga Juni 2025, penjualan REC di wilayah PLN UID Sulselrabar telah mencapai 131.905 unit atau setara 131,905 GWh.
"Hal ini tidak lepas dari semakin tingginya minat pelanggan, khususnya sektor bisnis dan industri, terhadap REC," ujar Edyansyah.
Upaya ini juga dinilai sejalan dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca secara bertahap.
PLN melalui transisi energi berbasis EBT dan penggunaan REC memberikan alternatif nyata bagi pelanggan untuk berkontribusi dalam proses dekarbonisasi.
Direktur Utama PT EMI, Henri Firdaus, menyatakan kesiapan EMI menjadi mitra strategis PLN dalam memperluas penetrasi pasar energi hijau.
"Kami percaya sinergi ini akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mendorong transformasi energi nasional," ungkapnya.
Henri juga menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan peta jalan transisi energi Indonesia dan memperkuat peran BUMN sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan.
Dengan kerja sama ini, PLN dapat lebih agresif menawarkan produk EBT kepada pelanggan yang berkomitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
- Penulis :
- Arian Mesa