billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

2.562 Warga Masih Mengungsi akibat Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki, BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

2.562 Warga Masih Mengungsi akibat Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki, BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
Foto: (Sumber: Arsip foto - Pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Katarina Kire menggendong anaknya yang baru saja lahir di posko pengungsian Desa Kobasoma, Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (13/11/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt/aa.)

Pantau - Sebanyak 2.562 warga di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih bertahan di pengungsian akibat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang belum menunjukkan penurunan status.

Data tersebut disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terus memantau kondisi terkini gunung tersebut.

"Status gunung masih belum diturunkan, masih Level IV kami terus pantau perkembangan bersama petugas vulkanologi PVMBG," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (5/8).

Keberadaan warga di pengungsian disebut lebih menjamin keselamatan mereka karena potensi bahaya masih tinggi.

Fasilitas Lengkap dan Pemantauan Intensif

Para pengungsi tersebar di 13 titik, baik di tenda maupun rumah hunian sementara.

Seluruh lokasi pengungsian telah dilengkapi fasilitas dasar seperti logistik, dapur umum, air bersih, layanan kesehatan, serta sekolah darurat.

BNPB bersama sejumlah kementerian dan lembaga teknis juga memastikan penyaluran bantuan logistik tambahan dari pemerintah pusat, mengingat banyak pengungsi telah tinggal lebih dari 12 bulan.

Abdul Muhari menyatakan bahwa pemerintah daerah diminta untuk tetap siaga menghadapi potensi erupsi susulan yang dapat memperburuk kondisi.

Hasil pemantauan terakhir menunjukkan masih adanya aktivitas kegempaan vulkanik dan asap yang membumbung hingga 100 meter dari puncak kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Kami tetap siaga untuk mendukung pemda terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan potensi relokasi sementara apabila kondisi memburuk," tegas Abdul Muhari.

Penulis :
Ahmad Yusuf