Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Buku Sejarah Nasional Baru Siap Terbit Jelang 80 Tahun RI, Fadli Zon: Indonesia-Sentris dan Relevan untuk Generasi Muda

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Buku Sejarah Nasional Baru Siap Terbit Jelang 80 Tahun RI, Fadli Zon: Indonesia-Sentris dan Relevan untuk Generasi Muda
Foto: (Sumber: Arsip Foto - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaa)

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa masukan dari uji publik terhadap draf naskah buku sejarah Indonesia akan dimasukkan ke dalam versi final yang ditargetkan terbit untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

"Kementerian Kebudayaan menargetkan buku sejarah ini akan diterbitkan sebagai bagian dari peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka," ujar Fadli.

Libatkan 113 Akademisi, TNI, NU, Muhammadiyah Hingga Masyarakat

Dalam pertemuan dengan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS), Fadli menjelaskan bahwa proses penulisan buku sejarah ini melibatkan lebih dari 113 akademisi dan ahli dari 34 universitas serta lembaga penelitian di seluruh Indonesia.

Selain melalui sesi uji publik, Kementerian juga menerima audiensi dan masukan dari berbagai organisasi penting seperti TNI, Polri, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persis, dan lembaga-lembaga masyarakat lainnya.

Organisasi-organisasi tersebut memberikan catatan historis dan sumber yang dinilai penting untuk dimasukkan dalam penulisan buku sejarah nasional.

Fadli berharap FKMPS turut memberikan masukan tambahan dan perspektif sejarah yang konstruktif guna memperkuat naskah buku.

Relevan, Interaktif, dan Indonesia-Sentris

Penulisan sejarah nasional kali ini mengusung pendekatan Indonesia-sentris yang relevan bagi generasi muda.

Buku ini tidak hanya hadir dalam bentuk teks, tetapi juga akan dilengkapi dengan materi pelengkap seperti film dokumenter, komik sejarah, dan tutorial interaktif.

Fadli menyebut bahwa Indonesia sudah sekitar 26 tahun tidak menyusun sejarah nasional secara menyeluruh.

Penulisan sejarah berskala nasional terakhir adalah Seri Sejarah Nasional Indonesia yang diterbitkan pada 1975 dan diperbarui pada 1984.

Pada 2008, sempat ada pemutakhiran sejarah, namun cakupannya terbatas pada enam topik dan tidak mencakup periode penting seperti Pemilu 1999.

Karya lain seperti Indonesia dalam Arus Sejarah (IDAS) dinilai bersifat tematik dan tidak mengikuti kronologi sejarah secara utuh.

Arahan Presiden Prabowo: Sejarah Harus Dibangkitkan

Fadli menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memandang penting untuk kembali menulis sejarah nasional Indonesia secara komprehensif dan berkelanjutan.

Ia menegaskan bahwa proyek penulisan ini merupakan bagian dari upaya menegaskan identitas peradaban Indonesia yang tua dan kaya.

"Sejarah tidak boleh dihapus, justru harus dibangkitkan dan diperkuat dengan pendekatan Indonesia-sentris," tutup Fadli.

Penulis :
Aditya Yohan