Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Yusril Tekankan Transformasi PRIMA dalam Imigrasi dan Pemasyarakatan, Fokus pada Layanan Publik dan Akuntabilitas

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Yusril Tekankan Transformasi PRIMA dalam Imigrasi dan Pemasyarakatan, Fokus pada Layanan Publik dan Akuntabilitas
Foto: (Sumber: Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra dalam Rapat Koordinasi Dukungan Manajemen di Jakarta, Senin (4/8/2025). ANTARA/HO-Kemenko Kumham Imipas)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan pentingnya transformasi nyata dalam tata kelola dukungan manajemen untuk menciptakan sistem imigrasi dan pemasyarakatan yang Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel (PRIMA).

Dalam Rapat Koordinasi Dukungan Manajemen yang digelar di Jakarta pada Senin (4/8), Yusril menyampaikan bahwa layanan imigrasi dan pemasyarakatan harus menjadi teladan dalam menjalankan amanah negara secara bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab.

"PRIMA bukan sekadar slogan. Ini adalah panggilan aksi nyata untuk menjadikan imigrasi dan pemasyarakatan sebagai cerminan integritas dan profesionalisme negara," ujarnya.

Dorong Efisiensi Anggaran dan Kebijakan Berbasis Bukti

Yusril menekankan bahwa setiap program dukungan manajemen harus berorientasi pada hasil dan berdampak langsung bagi masyarakat, bukan hanya pada realisasi penyerapan anggaran.

"Setiap rupiah harus digunakan untuk program yang berdampak langsung pada pelayanan publik. Jangan sampai ada belanja yang tidak mendukung output strategis," tegasnya.

Ia juga mendorong optimalisasi pendapatan negara bukan pajak serta pengelolaan barang milik negara secara produktif dan transparan.

Menurut Yusril, Kemenko Kumham Imipas memiliki peran penting sebagai penggerak harmonisasi kebijakan yang berbasis bukti (evidence-based policy).

Kebijakan yang disusun, lanjutnya, harus adil, adaptif terhadap dinamika global, dan mendukung Indonesia sebagai negara hukum yang modern dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.

Reformasi Kelembagaan Jadi Langkah Strategis Pascapandemi

Yusril menilai bahwa saat ini merupakan momentum tepat untuk melakukan penataan ulang kelembagaan agar lebih tanggap terhadap tantangan global, termasuk dampak pascapandemi dan perubahan geopolitik.

Ia mengajak seluruh jajaran di pusat dan daerah untuk menjadikan rakor bertema Transformasi Dukungan Manajemen dalam Mewujudkan Imigrasi dan Pemasyarakatan PRIMA sebagai tonggak percepatan transformasi kelembagaan.

"Transformasi bukanlah tujuan akhir, tapi proses berkelanjutan. Kita butuh kepemimpinan operasional, budaya kerja kolaboratif, dan komitmen terhadap hasil nyata," pungkas Yusril.

Penulis :
Aditya Yohan