billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian Kebudayaan Dukung Museum Batak dan Pengusulan Ulos ke UNESCO

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kementerian Kebudayaan Dukung Museum Batak dan Pengusulan Ulos ke UNESCO
Foto: (Sumber: Arsip Foto - Perajin menyelesaikan pembuatan kain tenun tradisional ulos di Galeri Ulos Sianipar, Medan Denai, Sumatera Utara, Jumat (6/1/2023). (ANTARA FOTO/Yudi))

Pantau - Kementerian Kebudayaan menyatakan komitmennya dalam mendukung upaya pelestarian budaya Batak melalui pembangunan Museum Budaya Batak serta pengusulan kain tradisional ulos sebagai warisan budaya takbenda dunia ke UNESCO.

" Kami siap bekerja sama dan akan memfasilitasi," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menerima perwakilan Dewan Pengurus Nasional (DPN) Batak Center.

Fadli menegaskan kesiapan kementeriannya memfasilitasi proses pengajuan ulos ke daftar warisan budaya takbenda UNESCO serta mendorong pengembangan museum bertema spesifik sebagai pusat edukasi budaya.

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Jadi Kunci Pemajuan Budaya

Menurut Fadli, pelestarian dan pemajuan kebudayaan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.

"Pemajuan kebudayaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami sangat senang sekali, banyak organisasi di Indonesia yang sangat peduli dengan kebudayaan dan pemajuan kebudayaan, dan tentu ini sangat membantu upaya kita," ungkapnya.

Museum Batak dan Festival Ulos Didorong di Kawasan Danau Toba

Ketua Umum DPN Batak Center Sintong M. Tampubolon mengusulkan pembangunan Museum Batak di kawasan Danau Toba.

Museum ini direncanakan menjadi pusat dokumentasi, edukasi, dan pelestarian budaya Batak serta mendukung sektor pariwisata kawasan tersebut.

DPN Batak Center juga merencanakan penyelenggaraan Ulos Festival pada November 2025 sebagai bagian dari kampanye pelestarian budaya dan upaya diplomasi kebudayaan.

Selain itu, mereka terus memperjuangkan agar kain ulos dapat diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia oleh UNESCO.

Penulis :
Aditya Yohan