
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mengantisipasi dan menangani potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau dengan meluncurkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
OMC merupakan salah satu strategi mitigasi yang dijalankan untuk mempercepat pembentukan hujan buatan di wilayah-wilayah rawan karhutla, khususnya di lahan gambut yang sulit dijangkau oleh tim darat.
"Rencana OMC ini merupakan bagian strategi mitigasi bencana karhutla, khususnya mengantisipasi dampak musim kemarau yang saat ini mulai dirasakan di beberapa wilayah Kalimantan Tengah," ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalteng, Alpius Patanan.
Hujan Buatan Diandalkan Basahi Lahan Gambut Rawan Terbakar
Pelaksanaan OMC dilakukan dengan metode penyemaian awan menggunakan bahan kimia khusus untuk memicu hujan secara buatan.
Menurut Alpius, teknologi ini dianggap efektif untuk membasahi lahan gambut yang memiliki kerawanan tinggi terhadap kebakaran, terlebih saat curah hujan alami mengalami penurunan.
"Kami berharap melalui OMC, peluang terjadinya karhutla skala besar bisa ditekan sedini mungkin. Upaya ini akan lebih efektif jika didukung kerja sama semua pihak dan kesiapsiagaan masyarakat," ia menyampaikan.
Ia menegaskan bahwa OMC bukan satu-satunya solusi untuk mencegah karhutla, melainkan harus dibarengi dengan langkah-langkah preventif lainnya.
Upaya tersebut meliputi pengawasan lapangan yang ketat, patroli terpadu, serta penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.
Targetkan Dua Sortie per Hari Selama Lima Hari
Operasi Modifikasi Cuaca di Kalimantan Tengah telah resmi dimulai sejak Rabu (6/8/2025), dengan jadwal dua sortie penerbangan penyemaian awan per hari.
Tahap awal operasi ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari berturut-turut, tergantung pada perkembangan cuaca dan efektivitas hujan yang terbentuk.
Wilayah target OMC difokuskan pada kawasan tengah hingga selatan Kalimantan Tengah yang selama ini dikenal memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap karhutla.
Pemilihan wilayah sasaran ini mempertimbangkan perkembangan kondisi cuaca serta potensi bahaya di musim kemarau tahun ini.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf