Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Investasi Hilirisasi Capai Rp144,5 Triliun pada Kuartal II 2025, Dominasi Sektor Mineral dan Perkebunan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Investasi Hilirisasi Capai Rp144,5 Triliun pada Kuartal II 2025, Dominasi Sektor Mineral dan Perkebunan
Foto: (Sumber: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani. (ANTARA/Aji Cakti))

Pantau - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa investasi di sektor hilirisasi menyumbang rata-rata 30 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia, dengan kontribusi terbesar masih berasal dari sektor mineral, khususnya nikel.

Hilirisasi Jadi Motor Pendorong Nilai Tambah dan Lapangan Kerja

"Kontribusi hilirisasi dalam investasi Indonesia rata-rata itu 30 persen dari total investasi yang masuk. Rata-rata 30 persen, walaupun masih didominasi oleh mineral, terutama adalah nikel", ujar Rosan dalam keterangannya.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Investasi juga mendorong hilirisasi di sektor lain, seperti perkebunan dan kelautan.

"Intinya itu kurang lebih 30 persen, 30 persen dari total investasi yang masuk. Kita juga akan melakukan hilirisasi di bidang selain perkebunan, kelapa sawit itu sudah berjalan, tetapi juga di kelautan seperti seaweed atau rumput laut", tambahnya.

Hilirisasi rumput laut dinilai penting karena Indonesia merupakan penghasil rumput laut nomor dua dunia, dan menjadi yang pertama untuk jenis tropical seaweed.

Proses hilirisasi ini dinilai mampu melibatkan banyak petani rumput laut dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Hilirisasi itu nilai tambah, kita ingin mendapatkan semua nilai tambah. Harapannya, dengan kita mendapatkan nilai tambah, maka akan ada penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih baik, yang lebih berkualitas. Karena kembali lagi, penciptaan lapangan pekerjaan itu salah satu pekerjaan rumah juga", jelas Rosan.

Realisasi Hilirisasi Capai Rp144,5 Triliun, Sulawesi Tengah Terbesar

Realisasi investasi di sektor hilirisasi pada kuartal II 2025 mencapai Rp144,5 triliun, atau sekitar 30,2 persen dari total investasi nasional sebesar Rp477,7 triliun.

Rincian kontribusi masing-masing sektor hilirisasi adalah sebagai berikut:

  • Mineral: Rp96,2 triliun
  • Perkebunan dan kehutanan: Rp36,3 triliun
  • Minyak dan gas bumi: Rp10,7 triliun
  • Perikanan dan kelautan: Rp1,3 triliun

Lima wilayah dengan realisasi investasi hilirisasi terbesar pada periode tersebut adalah:

  • Sulawesi Tengah
  • Jawa Barat
  • Maluku Utara
  • Nusa Tenggara Barat
  • Jawa Timur

Investasi hilirisasi ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendorong penciptaan nilai tambah dalam negeri, memperluas peluang kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf