
Pantau - PT Pertamina International Shipping (PIS) bekerja sama dengan Pertamina Foundation memberikan beasiswa Crew Talent Scouting (CTS) kepada 20 orang mahasiswa pelayaran dari berbagai kampus di Indonesia untuk mencetak pemimpin maritim masa depan.
Program Beasiswa untuk Cetak Pemimpin Maritim Masa Depan
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaut Indonesia dengan pembinaan berkelanjutan.
Direktur Amada PIS, M Irfan Zainul Fikri, menyampaikan, "Sebanyak 20 talenta pelaut ini akan kami bina terus-menerus agar menjadi future-ready maritime leaders yang mampu mendukung peran strategis PIS dan Indonesia di dunia maritim," ungkapnya.
Beasiswa CTS mencakup pembiayaan pendidikan secara penuh, termasuk biaya pelatihan dan sertifikasi, asuransi kesehatan, biaya wisuda, biaya hidup, serta uang saku.
Selain itu, para penerima beasiswa juga akan mendapatkan pengalaman profesional melalui kontrak kerja dan penempatan sebagai kru di kapal-kapal milik PIS.
Seleksi Ketat dan Dukungan Nilai AKHLAK Pertamina
Para penerima beasiswa dipilih melalui proses seleksi yang ketat, diawali dengan seleksi administrasi berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik.
Selanjutnya, peserta mengikuti lima tahapan seleksi lanjutan, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TOEIC), psikotes, pemeriksaan kesehatan (medical check-up), serta wawancara psikologi.
Direktur Operasi Pertamina Foundation, Gusman Adiwardhana, menjelaskan, "Pertamina Foundation menerima kepercayaan dari PIS untuk memastikan bahwa setiap tahapan seleksi dilakukan secara objektif, akuntabel, dan berorientasi pada kualitas," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan bahwa seleksi tidak hanya menitikberatkan pada skor semata, tetapi juga mempertimbangkan potensi peserta sebagai pelaut yang menjunjung tinggi nilai-nilai AKHLAK Pertamina.
Ke-20 penerima beasiswa berasal dari tujuh lembaga pendidikan tinggi, yaitu Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Politeknik Pelayaran Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, dan Politeknik Negeri Semarang.
Dari total 20 penerima, dua di antaranya adalah perempuan, yaitu Risma Indah Putriani dari SV UGM dan Sindi Puspitasari dari Politeknik Negeri Semarang.
- Penulis :
- Shila Glorya