
Pantau - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk kader pengawas perikanan swadaya di setiap kecamatan sebagai bagian dari upaya penyelamatan lingkungan perairan umum.
Langkah ini ditujukan untuk menggiatkan gerakan pelestarian lingkungan hidup, khususnya menjaga habitat dan ekosistem ikan yang semakin terancam.
Pengukuhan dilakukan dalam kegiatan Pembinaan Teknis dan Pengukuhan Kader Pengawas Perikanan Swadaya oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang menekankan pentingnya peran kader sebagai ujung tombak penyelamatan lingkungan di tingkat masyarakat.
"Apresiasi kepada seluruh kader pengawas yang bersedia terlibat dalam gerakan penyelamatan lingkungan. Harapannya ini menjadi tonggak awal bagi gerakan yang lebih luas dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan menjaga sumber daya alam di Bantul," ungkapnya.
Perairan Bantul Terancam, Genosida Ikan Jadi Sorotan
Bupati Bantul juga menyampaikan bahwa kondisi lingkungan hidup di wilayahnya, terutama perairan umum, semakin memprihatinkan.
Penurunan drastis populasi ikan di sungai-sungai utama seperti Kali Oya, Opak, Code, Bedog, Winongo, dan Progo disebabkan oleh maraknya praktik penangkapan ikan yang merusak.
"Saya ingin tegaskan jangan ada lagi genosida ikan di sungai-sungai kita. Potas, setrum, dinamit semuanya adalah metode penghancuran massal yang membunuh seluruh ekosistem perairan. Ini berbahaya dan harus kita hentikan bersama," tegas Abdul Halim Muslih.
Ia menyebut, dahulu sungai-sungai tersebut merupakan sumber utama protein masyarakat sekaligus habitat ikan-ikan endemik lokal seperti ikan wader dan udang.
"Dulu ikan wader, udang, dan ikan-ikan lokal melimpah di sungai kita. Sekarang, sudah sangat sulit ditemukan. Ini bukan lagi soal ekonomi, tetapi soal masa depan ekosistem kita," ujarnya.
Kader Jadi Mitra Strategis Konservasi dan Edukasi
Bupati berharap para kader pengawas perikanan dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam melakukan edukasi, pengawasan, dan konservasi langsung di lapangan.
Ia juga mengajak masyarakat agar bijak dalam melakukan restocking atau penebaran kembali bibit ikan di sungai.
"Disarankan agar masyarakat memilih ikan-ikan endemik lokal dan tidak menggunakan ikan predator seperti nila, yang bersifat invasif dan berpotensi mengancam keberlangsungan spesies asli," ia mengungkapkan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menyelamatkan lingkungan perairan dan mengembalikan keseimbangan ekosistem di wilayah Kabupaten Bantul.
- Penulis :
- Shila Glorya