billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Optimistis Sekolah Rakyat Lahirkan Pemimpin Masa Depan, Dorong Pemerataan Kualitas Guru

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

DPR Optimistis Sekolah Rakyat Lahirkan Pemimpin Masa Depan, Dorong Pemerataan Kualitas Guru
Foto: (Sumber: Tangkapan layar - Anggota Komisi VIII DPR M. Husni dalam diskusi bertajuk "Mengawal Implementasi Sekolah Rakyat", seperti diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.)

Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI, M. Husni, menyampaikan keyakinannya bahwa Sekolah Rakyat mampu mencetak generasi muda yang berprestasi dan memiliki jiwa kepemimpinan, bahkan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Pendidikan Asrama dan Potensi Anak Daerah 3T

Optimisme tersebut didasarkan pada model pendidikan berasrama yang diterapkan di Sekolah Rakyat, yang dinilai mampu membentuk karakter kepemimpinan dan semangat berorganisasi pada peserta didik.

"Anak-anak yang bersekolah di asrama itu mempunyai tingkat keterikatan batin yang sangat kuat, mempunyai rasa berorganisasi yang begitu bagus. Pemimpin-pemimpin harus seperti itu," ujar Husni.

Ia juga menekankan bahwa Sekolah Rakyat membuka peluang besar bagi anak-anak dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk tampil sebagai pemimpin nasional di masa depan.

"Salah satu harapan dari Bapak Presiden kita, dengan dibangunnya Sekolah Rakyat, akan menciptakan anak-anak yang berprestasi, luar biasa, mungkin nanti lahirnya dari daerah 3T. Itu salah satu mimpi Bapak Presiden kita," tambahnya.

Husni menyebut bahwa program ini adalah wujud nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

"Itu keinginan seorang pemimpin untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya," tegasnya.

Pemerataan Kualitas Pengajar Jadi Kunci

Dalam mendorong keberhasilan Sekolah Rakyat, Husni menyoroti pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan prestasi peserta didik.

Ia meminta agar pemerintah memastikan pemerataan kualitas tenaga pengajar baik di desa maupun di kota.

"Itu yang menjadi sebuah standar, yang kemampuan tenaga pengajar itu sama dengan yang ada di perdesaan maupun di perkotaan mengikuti kurikulum nasional yang mereka juga harus mengikuti," jelasnya.

Target Perluasan Sekolah Rakyat

Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya menyampaikan bahwa hingga saat ini telah ada 70 Sekolah Rakyat yang beroperasi.

Pemerintah menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 100 titik pada pertengahan Agustus 2025.

Selanjutnya, tambahan 59 sekolah akan mulai beroperasi pada bulan September 2025.

Total 159 titik Sekolah Rakyat yang direncanakan akan menampung 620 rombongan belajar, dengan total 15.370 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Proses pembelajaran akan didukung oleh 2.407 guru serta 4.442 tenaga kependidikan non-guru.

Penulis :
Ahmad Yusuf