Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian PU Edukasi Pelajar SRMP 17 Tabanan soal Pemilahan Sampah dan Gaya Hidup Sehat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kementerian PU Edukasi Pelajar SRMP 17 Tabanan soal Pemilahan Sampah dan Gaya Hidup Sehat
Foto: (Sumber: Pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 Tabanan mengikuti edukasi pemilahan sampah yang diadakan Kementerian Pekerjaan Umum di Desa Banjar Anyar Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengedukasi 75 pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Tabanan, Bali, tentang pentingnya memilah sampah sebagai bagian dari upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.

"Kami ingin meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya pola hidup bersih dan menciptakan lingkungan bersih dari sampah dan cara mengelolanya," ujar perwakilan Kementerian PU dalam kegiatan edukasi yang digelar di Desa Banjar Anyar Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.

Sampah Dikenalkan Lewat Warna dan Jenis

Kegiatan ini dipandu oleh Pelaksana Sanitasi Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Bali Direktorat Jenderal Cipta Karya, Ailsa Sipahutar.

Para pelajar dikenalkan pada cara memilah sampah ke dalam tiga kategori: organik, nonorganik, dan residu.

Tong sampah juga dibedakan berdasarkan warna:

  • Hijau untuk sampah organik seperti dedaunan dan sampah kebun
  • Kuning untuk sampah nonorganik seperti botol plastik dan kertas
  • Merah untuk sampah residu atau sampah yang tidak bisa didaur ulang

"Sekarang saya tahu apa itu sampah residu dan sampah nonorganik. Selama ini tahunya buang sampah gabung jadi satu," ujar salah satu pelajar yang mengikuti kegiatan.

Fitriyanti dari Kementerian PU menyatakan bahwa kebiasaan memilah sampah perlu dibangun sejak dini untuk mengurangi timbulan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Pendidikan Karakter dan Kesadaran Lingkungan

Edukasi ini juga menjadi bagian dari promosi untuk menjaga lingkungan sekolah yang telah direnovasi oleh Kementerian PU.

SRMP 17 Tabanan menempati gedung baru yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, dan mulai digunakan sejak 14 Juli 2025.

Gedung tersebut merupakan bagian dari program renovasi serentak Kementerian PU yang menyasar 65 titik Sekolah Rakyat di 24 provinsi.

Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sumarno Sri Wibowo, berharap kegiatan ini dapat memperkuat pendidikan karakter dan kedisiplinan para siswa.

"Mereka tinggal di gedung asrama di lingkungan sekolah ini sehingga harapannya ikut menjaga kebersihan dan peduli lingkungan dengan memilih sampah sejak dini," ungkapnya.

Selain pemilahan sampah, pelajar juga mendapat edukasi mengenai gaya hidup sehat yang dimulai dari kebiasaan mencuci tangan.

Agar kegiatan berlangsung menyenangkan, pelajar diajak bermain dengan atraksi hiburan menjelang HUT ke-80 RI, seperti lomba balap kelereng dengan sendok yang digigit.

Penulis :
Aditya Yohan