
Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan puluhan petugas dan relawan di pantai selatan untuk memantau gelombang tinggi yang merusak warung dan hutan cemara di Pantai Apra.
Waspada Cuaca Ekstrem hingga Pertengahan Agustus
Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi diprediksi berlangsung hingga pertengahan Agustus.
"Petugas dan relawan dibantu aparat setempat melakukan patroli bersama menyusur pantai selatan guna mengantisipasi berbagai hal, termasuk kecelakaan laut akibat gelombang tinggi, dan meminta warga meningkatkan kesiapsiagaan," ujarnya.
Dalam sepekan terakhir, gelombang tinggi menyebabkan puluhan perahu nelayan tenggelam, empat di antaranya hilang tersapu gelombang.
Sejumlah warung dan hutan cemara di Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, juga rusak akibat hempasan ombak yang mencapai bibir pantai.
"Kami juga minta pengelola tempat wisata mengimbau wisatawan agar tidak mendekati bibir pantai, apalagi berenang karena gelombang tinggi dapat terjadi setiap saat," tambah Asep.
Pengawasan Wisatawan dan Pembatasan Aktivitas
Camat Sindangbarang Ai Poetra menyebutkan gelombang setinggi tiga meter tersebut tidak menyebabkan abrasi atau banjir rob, namun tetap merusak hutan dan warung di tepi pantai.
Meskipun gelombang masih tinggi, pantai selatan Cianjur tetap dibuka untuk wisatawan, tetapi pengunjung dilarang mendekati bibir pantai karena risiko terseret ombak.
"Sepanjang Pantai Apra tidak diperbolehkan berenang, sehingga kami menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan bersama petugas gabungan, wisatawan diimbau tidak bermain di pinggir pantai karena gelombang tinggi," kata Ai Poetra.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti