
Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Republik Peru Dina Boluarte menandatangani deklarasi bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, sebagai bagian dari peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Tonggak Baru Kemitraan Strategis
"Hari ini, juga kita telah selesai membuat deklarasi bersama dalam rangka memperingati 50 tahun kerja sama," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan bersama di Ruang Kredensial Istana Merdeka.
Deklarasi tersebut menjadi tonggak baru dalam penguatan kerja sama strategis lintas sektor Indonesia–Peru.
Kesepakatan memuat komitmen kedua negara untuk bekerja sama memberantas narkotika dan perdagangan ilegal yang dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan dan masa depan bangsa.
Prabowo juga memperluas kemitraan ke sektor pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan pertahanan yang saling menguntungkan kedua pihak.
Momentum Positif Hubungan Bilateral
Presiden Dina Boluarte menyebut hubungan RI–Peru saat ini berada pada momentum positif yang diperkuat dengan penandatanganan deklarasi bersama di Jakarta.
Ia mengingatkan kunjungan Prabowo ke Peru pada 14 November 2024 menjadi tonggak awal komitmen menuju masa depan yang makmur.
"Pada kesempatan itu, kita mengadopsi deklarasi bersama Peru untuk komitmen masa depan yang makmur. Pertemuan kembali hari ini di Jakarta, menunjukkan momentum positif yang sedang kita jalani," ujarnya.
Boluarte menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, salah satu ekonomi berkembang paling dinamis di Asia, dan negara demokrasi Muslim terbesar di dunia.
Perdagangan bilateral dinilai memiliki potensi besar, dengan Indonesia sebagai mitra dagang terbesar keenam Peru di Asia, sementara Peru menjadi tujuan ekspor utama keempat produk Indonesia di Amerika Latin dan Karibia.
Ia optimistis kemitraan ini akan terus tumbuh dan memberikan manfaat nyata bagi kedua bangsa.
- Penulis :
- Aditya Yohan