Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Puan Maharani Minta Kasus Kematian Prada Lucky Jadi Evaluasi Sistem Pembinaan di Barak TNI

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Puan Maharani Minta Kasus Kematian Prada Lucky Jadi Evaluasi Sistem Pembinaan di Barak TNI
Foto: Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (sumber: ANTARA/Melalusa Susthira K)

Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Prajurit TNI AD Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Nusa Tenggara Timur dijadikan bahan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan di barak TNI.

Puan menegaskan bahwa mekanisme pembinaan prajurit perlu diperbaiki agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

"Mekanisme yang ada harus dievaluasi, jangan sampai terulang lagi," ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Ia mengingatkan hubungan antar prajurit TNI harus dilandasi sikap saling menghormati dan menghargai, bukan kekerasan.

"Tentu saja jangan sampai terulang lagi bahwa hubungan antara senior dan junior jangan kemudian didasarkan oleh tindak atau perilaku kekerasan, namun bagaimana saling hormat dan menghormati," ucapnya.

Puan Tekankan Proses Hukum dan Hukuman Jera

Puan meminta agar 20 tersangka yang telah ditetapkan dalam kasus ini dijatuhi hukuman tegas yang memberi efek jera.

"Apa yang sudah dilakukan penyelidikan-penyidikan sampai kemudian akhirnya sudah ditentukan atau ditemukan 20 tersangka, ya tentu saja harus diproses secara adil dan diproses dengan baik, apa yang menjadi penyebab dan bagaimana nantinya harus diberikan hukuman jera yang sebaik-baiknya," katanya.

Ia juga mendorong penyidik untuk mengungkap motif di balik tindak kekerasan yang menewaskan Prada Lucky.

Pangdam IX/Udayana Pastikan Penanganan Tuntas

Sebelumnya, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyatakan 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan terkait dugaan penganiayaan tersebut.

"Sudah 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," ujarnya kepada wartawan di Kupang, Senin.

Dari jumlah tersebut, satu di antaranya adalah seorang perwira yang diduga terlibat langsung dalam penganiayaan.

Proses pemeriksaan masih berlanjut dengan melibatkan Detasemen Polisi Militer (Denpom) dan Kodam Udayana.

Piek Budyakto berjanji mengusut tuntas kasus kematian Prada Lucky sesuai instruksi Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Wakil Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Darat.

"Mulai dari Menteri Pertahanan RI, Panglima TNI, Wakil Panglima TNI, hingga Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), telah memerintahkan dilakukannya pengusutan mendalam serta proses hukum terhadap siapa pun yang terlibat dalam kejadian yang menyebabkan meninggalnya Prada Lucky," katanya.

Penulis :
Arian Mesa