
Pantau - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memfasilitasi pemulangan seorang nelayan asal Bitung, Sulawesi Utara, yang ditemukan hanyut akibat badai di perairan Filipina setelah terombang-ambing selama 11 hari.
Penemuan di Laut dan Proses Penjemputan
Berdasarkan siaran pers KBRI, nelayan bernama Jufri Mokodompis ditemukan oleh kapal Asia Endeavor yang sedang berlayar menuju Jepang.
Kapal tersebut kemudian menghubungi Japan Coast Guard dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk menangani penyelamatan.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung, mengatakan pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan dari Japan Coast Guard.
"Setelah menerima laporan, KBRI segera menjemput dan membawa Jufri ke KBRI untuk mengurus dokumen kepulangan," ungkapnya.
Pemulangan ke Tanah Air
Maria menegaskan bahwa kerja sama lintas otoritas menjadi kunci kelancaran proses pemulangan Jufri.
"Dengan mengedepankan prinsip kolaborasi dengan berbagai pihak, KBRI akan terus mengupayakan upaya pelindungan terhadap WNI di negeri ini. Untuk Jufri, kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang diberikan oleh otoritas di Jepang, sehingga proses kepulangannya dapat dilakukan dengan baik," ujarnya.
Setelah seluruh dokumen selesai dan kesehatan Jufri dinyatakan baik, KBRI memfasilitasi kepulangannya pada 12 Agustus 2025 melalui Bandara Haneda di Tokyo.
Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat PWNI akan mengoordinasikan kedatangan Jufri di Indonesia, dengan rute transit di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebelum menuju Bandara Sam Ratulangi Manado.
- Penulis :
- Shila Glorya