
Pantau - Minat masyarakat terhadap Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) terus meningkat signifikan, dengan jumlah pendaftar mencapai 20.000 orang pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2025.
Dari jumlah tersebut, hanya 180 orang yang berhasil lolos seleksi, mencerminkan persaingan yang sangat ketat di kampus vokasi milik Kementerian Ketenagakerjaan ini.
Perluas Kuota dan Buka Kelas Mandiri, Targetkan Akreditasi “Unggul”
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, mengungkapkan bahwa meski Polteknaker baru berusia delapan tahun, reputasinya sebagai kampus vokasi dengan lulusan berkualitas sudah diakui.
"Usia yang masih muda justru menjadi peluang besar untuk membangun tata kelola pendidikan yang modern, efisien, dan adaptif," ujarnya.
Guna menjawab tingginya animo pendaftar, Polteknaker akan memperluas kuota penerimaan mahasiswa dan membuka kelas mandiri di luar jalur pembiayaan negara.
Langkah ini bertujuan memberi kesempatan lebih banyak kepada calon mahasiswa yang tidak lolos seleksi karena keterbatasan kuota.
"Yang diterima di Polteknaker merupakan orang-orang pilihan. Maka, mahasiswa harus serius. Kalau hanya datang, duduk, lalu tidur, saya yakin tidak akan berhasil," tegas Cris.
Polteknaker juga akan memperketat disiplin akademik dan siap mengeluarkan mahasiswa yang tidak menunjukkan keseriusan sejak semester awal.
Bahkan, sedang dipertimbangkan penerapan kebijakan ganti rugi biaya pendidikan bagi mahasiswa yang mengundurkan diri atau drop out sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran negara.
Politeknik ini menargetkan peningkatan akreditasi dari peringkat “Baik” menjadi “Unggul” berstandar internasional.
Rencana pengembangan mencakup penyusunan kurikulum global, pembukaan kelas berbahasa Inggris, serta penerimaan mahasiswa asing dari negara-negara ASEAN dan sekitarnya.
Tingkat Serapan Kerja Tinggi, Mahasiswa Diimbau Tinggalkan Jejak Prestasi
Polteknaker mencatat tingkat serapan kerja lulusan mencapai 70–95 persen, bahkan sebagian mahasiswa telah diterima bekerja sebelum resmi diwisuda.
"Delapan tahun perjalanan Polteknaker adalah warisan bersama. Legacy ini bukan hanya untuk lembaga, tetapi juga untuk setiap individu yang pernah menjadi bagian dari kampus ini. Saya ingin setiap mahasiswa meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan," ujar Cris.
Direktur Polteknaker, Yoki Yulizar, menyatakan bahwa Sidang Senat Terbuka merupakan momen penting untuk mempererat persatuan di antara seluruh civitas academica.
"Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga pengingat bahwa perjalanan ke depan membutuhkan kebersamaan dan komitmen dari seluruh pihak," ucapnya.
Yoki juga menegaskan bahwa Polteknaker akan terus meningkatkan mutu pendidikan, memperkuat penelitian, serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Arah pengembangan Polteknaker tetap akan diselaraskan dengan visi besar Kementerian Ketenagakerjaan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan global.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










