billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jelang HUT ke-80 RI, Pendaki Gunung Slamet Diimbau Utamakan Keselamatan dan Patuhi Aturan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Jelang HUT ke-80 RI, Pendaki Gunung Slamet Diimbau Utamakan Keselamatan dan Patuhi Aturan
Foto: (Sumber: Arsip foto - Aktivitas pendaki di Pos Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021). ANTARA/Sumarwoto)

Pantau - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) mengimbau para pendaki Gunung Slamet agar mengutamakan keselamatan dan mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku.

Pendakian Diprediksi Ramai Akhir Pekan, Cuaca dan Kesehatan Jadi Sorotan

Kepala Dinporapar Purbalingga, R Budi Setiawan, menyampaikan bahwa pendakian Gunung Slamet biasanya meningkat pada pertengahan bulan Agustus, terutama oleh komunitas dan individu yang ingin memperingati kemerdekaan RI di puncak gunung.

Ia mengingatkan agar para pendaki menjaga kondisi fisik, berhati-hati selama perjalanan, dan mengikuti semua prosedur keselamatan.

"Hingga saat ini belum ada laporan jumlah pendaki dari Pos Pendakian Bambangan, karena rombongan baru akan mulai naik pada Sabtu siang hingga sore," ujarnya.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lonjakan jumlah pendaki biasa terjadi pada akhir pekan, terutama hari Sabtu dan Minggu.

Untuk itu, Dinporapar telah bekerja sama dengan Basarnas Cilacap dan pihak terkait lainnya guna memberikan sosialisasi keselamatan kepada pengelola pos pendakian.

Imbauan juga diberikan kepada para pendaki agar memastikan kondisi kesehatannya dalam keadaan baik sebelum memulai pendakian.

Dinporapar mengingatkan bahwa ada kasus pendaki meninggal dunia di masa lalu bukan karena kecelakaan, melainkan akibat riwayat hipertensi yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Oleh karena itu, pendaki dengan kondisi kesehatan tidak stabil disarankan tidak memaksakan diri untuk mendaki.

Selain faktor kesehatan, kondisi cuaca juga menjadi perhatian utama.

Hujan masih sering turun di kawasan Gunung Slamet yang dapat menyebabkan jalur pendakian licin dan rawan longsor.

"Keselamatan tetap menjadi prioritas utama," tegas Budi.

Gunung Slamet Masih Berstatus Waspada, Pendaki Diminta Hormati Rekomendasi PVMBG

Saat ini, Gunung Slamet masih berstatus Waspada.

Meski demikian, minat pendakian tetap tinggi dari masyarakat.

Dinporapar mengimbau para pendaki untuk memperhatikan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Dalam rekomendasi itu disebutkan bahwa aktivitas pendakian dilarang dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

Dinporapar berharap agar seluruh pendaki tetap disiplin, menjaga kebersihan lingkungan gunung, dan yang terpenting selamat hingga kembali turun.

Penulis :
Ahmad Yusuf