billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kisah Dona Lubis, Bidan Teladan yang Menyeberangi Sungai dan Bertemu Harimau Demi Pasien di Pedalaman Pasaman

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kisah Dona Lubis, Bidan Teladan yang Menyeberangi Sungai dan Bertemu Harimau Demi Pasien di Pedalaman Pasaman
Foto: (Sumber: Dona Lubis (46) menunjukkan piagam penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang, Minggu (17/8/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar.)

Pantau - Dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Dona Lubis (46), seorang bidan di Puskesmas Simpang Tonang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dinobatkan sebagai tenaga kesehatan teladan berkat dedikasi luar biasa dalam melayani masyarakat di daerah terpencil.

Dikenal akrab oleh warga dengan panggilan Dona, ia menjadi viral di media sosial setelah aksinya menyeberangi Sungai Batang Pasaman demi mengobati pasien tuberkulosis tersebar luas.

Sungai tersebut dikenal memiliki arus deras, air berwarna kecoklatan, dan dipenuhi batu-batu besar, namun Dona tidak ragu menantangnya demi tugas kemanusiaan.

"Hati nurani dan dedikasi yang membuat saya berani menyeberangi sungai untuk mengobati pasien," ungkap Dona.

Dengan napas terengah-engah, ia menceritakan bahwa itu adalah kali pertama dalam 26 tahun pengabdiannya sebagai tenaga kesehatan, ia nekat menyeberangi sungai demi menjangkau pasien.

Menantang Sungai, Hutan, dan Harimau

Dona menjelaskan bahwa dulu terdapat jembatan di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, yang menghubungkan beberapa desa di kawasan hutan lindung.

Namun, kini jembatan itu telah putus, membuat akses menuju wilayah-wilayah terpencil semakin sulit.

Perjuangan Dona tidak hanya terbatas pada sungai.

Dua tahun lalu, ia menerima telepon mengenai warga yang membutuhkan pertolongan di kawasan yang sama.

Tanpa ragu, ia menyewa ojek dari desa terdekat seharga Rp150.000 hingga Rp200.000 dan berangkat sekitar pukul 19.00 WIB.

Perjalanan dilakukan saat waktu magrib, yang menurut sebagian masyarakat dianggap pamali.

Namun hal paling mencengangkan terjadi di tengah perjalanan, ketika sepeda motor yang ia tumpangi bersama tukang ojek harus berhenti mendadak karena seekor harimau sumatra berdiri gagah di hadapan mereka.

Situasi saat itu sangat mencekam karena mereka khawatir harimau tersebut akan menyerang.

Harimau sumatra adalah satwa dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Di budaya Minangkabau, hewan ini bahkan dianggap sebagai makhluk yang dihormati, dan diyakini sebagai jelmaan leluhur.

Meski dihadapkan dengan bahaya nyata, Dona tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, menjadikan pengabdiannya sebagai simbol nyata keberanian dan kemanusiaan di pelosok negeri.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan