
Pantau – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) beserta sejumlah pejabat ke Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, untuk membantu penanganan darurat akibat gempa bermagnitudo 5,8 yang terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Respons Cepat dan Koordinasi Awal
"Hari ini dikerahkan tim menuju Kabupaten Poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah (pemda) di lokasi kejadian," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis yang diterima di Palu, Senin (18/8).
BNPB menggelar rapat koordinasi penanganan darurat secara digital pada Minggu malam, 17 Agustus 2025.
Rapat tersebut dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, dan dihadiri oleh perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala BPBD Poso, serta unsur Forkopimda Kabupaten Poso.
Pada tahap awal, BNPB akan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, hygiene kit, selimut, dan matras.
Satu Korban Meninggal dan Puluhan Rumah Rusak
BNPB mengonfirmasi adanya satu korban meninggal dunia akibat gempa, berdasarkan laporan resmi yang diterima pada pukul 23.42 WIB, Minggu malam.
Korban merupakan jemaat Gereja GKST Elim Masani di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, yang tertimpah reruntuhan kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi.
"Saat gempa terjadi, jemaat sedang mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi," jelas BNPB.
Dari hasil kajian cepat sementara, dilaporkan bahwa 12 unit rumah mengalami kerusakan berat, dan 33 unit rumah rusak ringan, dengan total 45 rumah terdampak di berbagai titik lokasi.
- Penulis :
- Aditya Yohan