
Pantau - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu menerima rujukan pasien korban gempa bumi dari RSUD Poso pada Selasa dini hari, menyusul bencana gempa bermagnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso pada 17 Agustus 2025.
Layanan Kedaruratan Disiagakan, Pasien Dirujuk Tengah Malam
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Undata, Muhammad Natsir, menyampaikan bahwa pasien rujukan dari Poso mulai masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekitar pukul 01.00 WITA.
"Sekitar pukul satu malam, pasien rujukan sudah masuk di IGD RSUD Undata," ungkap Natsir.
Sebagai rumah sakit pusat rujukan di Sulawesi Tengah, RSUD Undata telah menyiapkan berbagai layanan kedaruratan untuk mendukung penanganan korban bencana.
Direktur RSUD Undata, Herri Mulyadi, menyatakan kesiapan pihaknya dalam menangani pasien gempa.
"Kami telah menyiapkan layanan IGD dan dokter spesialis, jika sewaktu-waktu ada pasien yang dirujuk ke Palu dari Poso," jelas Herri.
Komunikasi antara RSUD Undata dan RSUD Poso terus dilakukan untuk memantau kondisi pasien dan kebutuhan medis, sesuai arahan dari Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
Dua Pasien di ICU, Status Tanggap Darurat Ditetapkan
Direktur RSUD Poso, Jemy Wololy, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menangani beberapa pasien dengan luka berat dan sedang.
“Di RSUD Poso, ada dua pasien yang dirawat intensif di ruang ICU, sembilan pasien menjalani perawatan bedah, dua pasien sudah dipulangkan, dan dua pasien meninggal dunia," ujar Jemy.
Sebagai respons cepat atas dampak gempa, Pemerintah Kabupaten Poso telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak 18 hingga 31 Agustus 2025.
Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Poso Nomor 100.3.3.2/0580/2025 tentang status tanggap darurat bencana gempa bumi di wilayah Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, dan Poso Pesisir Selatan.
Pemerintah daerah bersama rumah sakit dan lembaga terkait terus mengupayakan penanganan korban dan pemulihan situasi di lokasi terdampak.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf