billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Basarnas Bali Temukan Jenazah Wisatawan NTT yang Terseret Arus di Pantai Berawa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Basarnas Bali Temukan Jenazah Wisatawan NTT yang Terseret Arus di Pantai Berawa
Foto: (Sumber: Basarnas Bali bersama tim SAR gabungan evakuasi jenasah pengunjung Pantai Berawa asal NTT yang terseret arus, Denpasar, Rabu 20/8/2025. ANTARA/HO-Basarnas)

Pantau - Basarnas Bali berhasil menemukan jenazah pengunjung Pantai Berawa, Kabupaten Badung, Bali, yang terseret arus sejak Senin, 18 Agustus 2025.

Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, menyebut korban bernama Sebastian Jeri Ate, asal Kalimbu Ngape, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Proses Pencarian Tiga Hari

Jenazah ditemukan terapung sekitar 1 nautical mile (NM) di sebelah barat lokasi kejadian pada Rabu (20/8) pukul 07.15 WITA.

“Jenazahnya terapung-apung di sebelah barat dari lokasi kejadian (Pantai Berawa, Kabupaten Badung) berjarak kurang lebih 1 NM,” ungkap Nyoman.

Pada hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan memulai operasi sejak pukul 06.00 WITA dengan menggunakan jetski dan perahu karet.

Sebanyak delapan personel dibagi ke dua titik, yakni Pantai Berawa dan Pantai Kelanjutan, untuk melakukan penyisiran darat ke arah barat dan timur bibir pantai.

“Pada pukul 07.15 WITA jenazah ditemukan, tim rubber boat balawista langsung menuju posisi ditemukannya korban dan mengevakuasi ke daratan,” tambahnya.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUP Prof Ngoerah menggunakan ambulans Balawista Badung.

Kronologi Kejadian

Peristiwa terjadi pada Senin (18/8) sekitar pukul 16.30 WITA saat korban berenang bersama dua rekannya di Pantai Berawa.

Sebastian terseret arus hingga tidak bisa diselamatkan.

Informasi tersebut diterima Basarnas Bali pukul 18.40 WITA dari Polairud Polres Badung.

Empat personel SAR langsung diberangkatkan dari kantor Basarnas Jimbaran menuju lokasi dan melakukan pencarian malam hari di sepanjang bibir pantai.

Pencarian hari pertama berlangsung hingga pukul 21.00 WITA, namun tidak membuahkan hasil.

“Kami kesulitan dengan pencahayaan terbatas hingga jarak pandang ke arah laut pun terbatas, pencarian masih nihil,” jelas Nyoman.

Pada hari kedua, pencarian kembali dilakukan mulai pukul 06.00 WITA menggunakan perahu karet dan jetski, tetapi terkendala cuaca buruk dan angin kencang.

Baru pada hari ketiga, jenazah korban berhasil ditemukan dan dievakuasi.

Penulis :
Ahmad Yusuf