
Pantau - Pemerintah resmi membentuk Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) sebagai langkah strategis memperkuat ekosistem pendidikan tinggi, sains, dan teknologi nasional menjelang usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Pembentukan DPT didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 202/M/KEP/2025 dan Nomor 207/M/KEP/2025.
Tujuan utamanya adalah mendukung transformasi pendidikan tinggi menuju konsep University 4.0.
Wadah Strategis dan Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045
University 4.0 merupakan paradigma baru yang menempatkan kampus bukan hanya sebagai pusat pendidikan dan riset, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memberi dampak nyata pada masyarakat dan pembangunan bangsa.
"DPT menjadi wadah partisipatif yang strategis untuk memastikan keterlibatan aktif, inklusif, dan berkelanjutan dari berbagai elemen masyarakat dalam merumuskan kebijakan pendidikan tinggi nasional," ungkap pihak kementerian.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Khairul Munadi, menyatakan bahwa DPT akan menjadi mitra strategis dalam mewujudkan visi Diktisaintek Berdampak.
Visi tersebut menekankan pentingnya menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan berdampak untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Karena itu, kami menekankan pemerataan akses, riset yang menjawab kebutuhan masyarakat, serta tata kelola yang berintegritas. Kehadiran DPT akan menjadi penguat dalam memastikan transformasi ini berjalan dengan partisipatif dan berkelanjutan," jelas Khairul.
Tiga Komisi Fokuskan Mutu, Akses, dan Tata Kelola
DPT melibatkan sejumlah tokoh nasional di bidang pendidikan seperti Muhadjir Effendy dan Muhammad Nuh.
Anggota DPT dibagi dalam tiga komisi utama, yaitu komisi pendidikan tinggi, komisi sains dan teknologi, serta komisi tata kelola.
Setiap komisi bertugas mengembangkan kebijakan di bidang masing-masing untuk menjawab tantangan masa depan.
DPT akan mengawal peningkatan mutu, perluasan akses, peningkatan relevansi, dan penegasan dampak dari pendidikan tinggi agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Transformasi ini juga menekankan peran perguruan tinggi yang melampaui fungsi tradisional, menjadi pusat inovasi dan solusi berbasis sains dan teknologi.
"Dengan dukungan sains dan teknologi sebagai penghasil solusi, lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial-ekologis, sekaligus pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," pungkas Khairul.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf