billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Waspadai Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Bisa Picu Stroke dan Pingsan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Waspadai Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Bisa Picu Stroke dan Pingsan
Foto: (Sumber: Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA menyampaikan hubungan aritmia dan stroke dalam wawancara bersama ANTARA di Tangerang Selatan, Rabu (20/8/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti))

Pantau - Gangguan irama jantung atau aritmia dapat meningkatkan risiko stroke akibat terbentuknya bekuan darah di dalam rongga jantung yang kemudian menyumbat pembuluh darah otak, demikian dijelaskan oleh dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Eka Hospital BSD.

"Jadi stroke itu juga kan ada dua. Paling tidak ada dua bagian besar, stroke yang karena penyempitan pembuluh darah di otak atau perdarahan," ungkapnya.

Gangguan irama jantung, terutama jika tidak teratur, dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan memungkinkan terbentuknya bekuan darah di jantung.

"Pada satu saat itu, bisa mencelat keluar dan ikut dalam aliran darah sehingga masuk ke dalam pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan," tambah dr. Daniel.

Ia menganalogikan kondisi ini seperti pipa yang dimasukkan bola besar hingga menyumbat aliran di dalamnya.

Aritmia Dapat Mengubah Bentuk Jantung dan Picu Gejala Berat

Aritmia adalah kondisi ketika irama detak jantung menjadi tidak teratur, baik terlalu cepat (tachycardia) maupun terlalu lambat (bradycardia).

Irama jantung yang terlalu cepat bisa dipicu oleh faktor eksternal seperti stres, kelelahan fisik atau emosional, serta gangguan seperti naiknya asam lambung atau GERD.

Sementara itu, irama jantung yang terlalu lambat umumnya terjadi tanpa faktor pencetus dan lebih sering ditemukan pada pasien lanjut usia.

Jika aritmia terjadi terlalu sering, hal ini dapat mengubah morfologi jantung—yakni bentuk dan ukuran jantung—yang berujung pada berbagai keluhan kesehatan.

Pasien bisa mengalami gejala seperti mudah lelah saat beraktivitas, pusing, hingga kehilangan kesadaran atau pingsan.

Menurut dr. Daniel, irama jantung yang normal sangat penting untuk menjaga aliran darah tetap lancar dan mencegah komplikasi serius seperti stroke.

Penulis :
Aditya Yohan