
Pantau - Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyoroti lonjakan harga beras yang masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) dan menilai kondisi tersebut semakin menekan daya beli masyarakat.
Harga Pangan Masih Tinggi
Dalam satu bulan terakhir, masyarakat menghadapi tantangan serius di sektor pangan, mulai dari harga beras, bawang merah, hingga minyak goreng.
"Harga beberapa komoditas utama seperti beras, bawang merah, hingga minyak goreng mengalami kenaikan, masih berada di level tinggi, bahkan untuk komoditas beras melampaui harga eceran tertinggi yang ditentukan," ungkap Titiek.
Kondisi harga beras yang mahal disebut semakin memberatkan rumah tangga berpendapatan rendah.
Titiek juga menyoroti adanya praktik beras oplosan yang dijual tidak sesuai mutu dan kualitas.
Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian merek beras premium tidak memenuhi kriteria mutu dan tidak sesuai antara isi dengan yang tertulis pada kemasan.
"Praktik seperti ini tentu saja merugikan masyarakat, merusak kepercayaan konsumen, mengganggu stabilitas pasar dan berpotensi menimbulkan keresahan sosial," tegasnya.
Pemerintah bersama aparat penegak hukum telah melakukan tindakan terhadap pelaku praktik beras oplosan.
Meski begitu, praktik tersebut dinilai menandakan adanya masalah mendasar dalam tata kelola pangan, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengawasan.
Harga Gabah Naik dan Regulasi Harga Bermasalah
Titiek juga menyoroti rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang naik menjadi Rp7.000–Rp7.500 per kilogram.
Harga GKP tersebut melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
"Akibatnya, penggilingan kesulitan memproduksi beras dengan harga sesuai HET. Hal ini menandakan adanya ketidakseimbangan serius antara regulasi harga, biaya produksi, dan tata niaga pangan kita," jelas Titiek.
Komisi IV DPR, lanjut Titiek, akan terus menjalankan fungsi pengawasan dan memastikan kebijakan berpihak kepada petani sekaligus masyarakat.
"Kami memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk menjamin kedaulatan pangan Indonesia, di mana rakyat dapat menikmati pangan yang tersedia, terjangkau, dan bermutu," ujarnya.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (21/8/2025) pukul 14.22 WIB, harga rata-rata beras premium dan medium secara nasional masih melampaui HET di tingkat konsumen.
Harga beras mahal terpantau di semua zonasi dengan rata-rata beras premium secara nasional dibanderol Rp16.089 per kilogram, naik 7,98% dari HET nasional Rp14.900 per kilogram.
- Penulis :
- Shila Glorya