billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Puting Beliung Terjang Serdang Bedagai, 146 Rumah Rusak di Empat Kecamatan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Puting Beliung Terjang Serdang Bedagai, 146 Rumah Rusak di Empat Kecamatan
Foto: (Sumber: Seorang warga merapihkan puing-puing rumahnya yang rusak berat akibat angin puting beliung di Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, Sabtu (23/8/2025). ANTARA/Darmawan/am.)

Pantau - Sedikitnya 146 rumah warga di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mengalami kerusakan akibat angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut pada Jumat malam, 22 Agustus 2025.

Kerusakan rumah yang terjadi bervariasi, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Serdang Bedagai, Abdurrahman Purba, menyatakan bahwa bencana angin kencang tersebut menerjang empat kecamatan secara bersamaan.

"Total sementara ada 146 rumah mengalami rusak berat dan ringan di empat kecamatan," ungkapnya.

Teluk Mengkudu Jadi Wilayah Paling Terdampak

Berikut rincian jumlah rumah yang mengalami kerusakan:

  • 109 rumah di Kecamatan Teluk Mengkudu
  • 28 rumah di Kecamatan Tanjung Beringin
  • 11 rumah di Kecamatan Sei Bamban
  • 8 rumah di Kecamatan Sei Rampah

BPBD bersama aparat desa dan kecamatan masih terus melakukan pendataan serta berkoordinasi untuk memastikan seluruh dampak dan kebutuhan warga terdampak dapat ditangani secara cepat.

Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan, dijadwalkan turun langsung ke lokasi bencana untuk memantau kondisi dan memberikan dukungan bagi masyarakat.

"Rencananya sore ini Pak Adlin Tambunan akan langsung meninjau ke lokasi bencana," kata Abdurrahman.

Warga Alami Kerugian Besar dan Trauma

Salah satu warga terdampak, Latif (49), pemilik kios pupuk di Desa Pasar Baru, mengaku mengalami kerugian besar akibat terjangan angin kencang yang menerbangkan atap seng kiosnya.

"Semua pupuk dan obat-obatan pertanian basah akibat atap seng kios diterbangkan angin kencang," ujarnya.

Latif menambahkan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat ia dan istrinya sedang beristirahat di dalam rumah.

"Melihat suara seng terbang, istriku terkejut dan trauma karena dia belum pernah mengalami seperti tadi malam," tambahnya.

Hingga saat ini, proses penanganan darurat masih berlangsung, termasuk asesmen kebutuhan logistik dan bantuan untuk warga terdampak.

Penulis :
Ahmad Yusuf