HOME  ⁄  Nasional

Menteri P2MI Sosialisasikan Program Presiden Prabowo ke PMI di Jepang, Fokus pada Kesejahteraan dan Pendidikan Keluarga Miski

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menteri P2MI Sosialisasikan Program Presiden Prabowo ke PMI di Jepang, Fokus pada Kesejahteraan dan Pendidikan Keluarga Miski
Foto: (Sumber: Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding berbicara di hadapan komunitas pekerja migran Indonesia (PMI) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, Minggu (24/8/2025). (ANTARA/HO-KP2MI))

Pantau - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyampaikan sejumlah program prioritas Presiden Prabowo Subianto kepada komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam kunjungannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, Minggu, 24 Agustus 2025.

“Presiden Prabowo memiliki perhatian besar pada masyarakat kecil. Program-program beliau dirancang untuk membuka akses ekonomi dan pendidikan, sekaligus memutus rantai kemiskinan di desa-desa,” ujar Karding dalam pertemuan tersebut.

Penguatan Koperasi Desa dan Sekolah Rakyat

Karding memaparkan bahwa salah satu program utama yang kini tengah dijalankan adalah penguatan koperasi desa.

Program ini bertujuan memperpendek rantai distribusi hasil usaha rakyat, dengan mempertemukan langsung pelaku usaha di desa dan perusahaan tanpa birokrasi yang berlapis.

“Kalau dulu harus melewati banyak pos dan aturan, sekarang dibuat sederhana, cepat, tepat, efisien, dan murah,” jelasnya.

Selain itu, Karding memperkenalkan program Sekolah Rakyat, yaitu sekolah berasrama gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Seluruh kebutuhan siswa, mulai dari pendidikan, tempat tinggal, hingga konsumsi, ditanggung oleh negara.

“Tujuannya jelas, anak-anak dari keluarga miskin tidak boleh terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Kalau ayahnya tukang becak, anaknya tetap punya kesempatan bekerja di tempat yang lebih baik, bahkan hingga ke luar negeri,” tegas Karding.

PMI sebagai Pahlawan Devisa dan Agen Perubahan

Dalam kesempatan yang sama, Karding menyoroti kontribusi besar PMI terhadap perekonomian nasional.

Menurutnya, pekerja migran menyumbang devisa negara sekitar Rp253 triliun setiap tahunnya.

“Para PMI disebut pahlawan devisa bukan sekadar slogan. Negara harus hadir dan memberikan perlindungan nyata bagi mereka,” katanya.

Keberadaan Kementerian P2MI dinilai sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah dalam mempercepat penempatan tenaga kerja terampil ke luar negeri, sekaligus memperkuat perlindungan dan pemberdayaan PMI.

“Kerja di luar negeri bukan hanya soal devisa. PMI juga membawa pulang keterampilan, budaya kerja, dan wawasan baru. Itu menjadi modal besar untuk membangun Indonesia,” tutup Karding.

Penulis :
Ahmad Yusuf