Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkab Natuna Pastikan Bahan Pangan Program Makan Bergizi Gratis Aman dari Pestisida

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemkab Natuna Pastikan Bahan Pangan Program Makan Bergizi Gratis Aman dari Pestisida
Foto: (Sumber: Proses uji cepat sampel bahan pangan segar asal tumbuhan di dapur Batu Hitam di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada Senin (25/8/2025) oleh DKPP Natuna. ANTARA/Muhamad Nurman)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, melakukan pengujian cepat terhadap bahan pangan segar dari tumbuhan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan keamanannya.

Pengujian ini dilaksanakan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, pada hari Senin.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna, Akmal Dusky, menyampaikan bahwa bahan pangan yang diuji terdiri dari buah dan sayuran segar.

Deteksi Kandungan Pestisida pada Bahan Pangan

Menurut Akmal, bahan pangan tersebut digunakan sebagai menu harian bagi penerima manfaat program MBG.

Pengujian dilakukan dengan alat uji cepat pestisida untuk mendeteksi kemungkinan adanya zat berbahaya yang menempel pada buah maupun sayur.

"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan, tidak ditemukan adanya kandungan pestisida pada sampel buah maupun sayuran yang digunakan hari ini. Artinya, bahan pangan yang dipakai aman untuk dikonsumsi masyarakat", ungkapnya.

Metode pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sebagian daging bahan pangan, mencampurkannya dengan air murni dan cairan pengujian, kemudian dikocok untuk mengeluarkan sari pati dari tumbuhan.

Selanjutnya, bahan tersebut diproses menggunakan alat uji cepat lain guna memastikan hasilnya akurat.

Pemeriksaan Sanitasi Juga Dilakukan

Selain pengujian bahan pangan, Pemkab Natuna turut memeriksa sanitasi di SPPG.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menjaga standar kebersihan dalam pengolahan makanan bergizi bagi masyarakat.

"Jika ditemukan bahan berbahaya kami akan melakukan pembinaan terhadap pemasok dan SPPG agar kejadian serupa tidak terjadi kembali", ujar Akmal.

Jika ditemukan sanitasi yang tidak memadai, pembinaan akan dilakukan secara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab.

Langkah ini dinilai sebagai bagian penting dalam upaya menjaga keamanan dan kualitas pangan untuk masyarakat.

Penulis :
Aditya Yohan