
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan ada lebih dari 9.000 penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Jawa Timur yang terindikasi menyalahgunakan bantuan untuk judi online dengan nilai mencapai Rp53 miliar.
9.000 Penerima Bansos Terindikasi Judi Online
Khofifah menyampaikan data tersebut berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat sekitar 9.000 penerima manfaat di Jatim terkonfirmasi bansosnya diindikasikan untuk judol dengan total nilai Rp53 miliar. Bansos jangan dipakai judi online. Manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan," ungkapnya.
Ia menegaskan agar masyarakat menggunakan bansos sesuai tujuan program, yakni membantu memenuhi kebutuhan hidup.
"Tolong bansos yang diterima dipergunakan sebaik mungkin sesuai kebutuhan. Jangan dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi judi online," tegas Khofifah.
Penyaluran Bansos dan Zakat Produktif di Blitar
Dalam kesempatan di Kabupaten Blitar, Pemprov Jatim menyalurkan bantuan sosial dan zakat produktif senilai Rp5,7 miliar.
Jenis bantuan yang diberikan antara lain PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), permakanan, alat bantu disabilitas, KIP Eks PPKS Jawara, BLT buruh pabrik rokok, tali asih bagi pilar-pilar sosial, BUMDesa, serta zakat produktif untuk pedagang ultra mikro.
"Alhamdulillah, bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Semoga dapat menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat Blitar," ucap Khofifah.
Ia menekankan penyaluran bansos merupakan bentuk akuntabilitas publik karena dikelola langsung oleh Pemprov Jatim.
" Kami berharap bantuan ini tepat sasaran, tepat manfaat, serta memberikan dampak positif bagi penerima maupun keluarganya," ujarnya.
Dalam acara tersebut, Khofifah juga menyerahkan bahan pokok dan bendera kepada 68 tukang becak di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.
Dorong Pengentasan Kemiskinan
Khofifah mengapresiasi peran Forkompinda Kabupaten Blitar dalam memperkuat pilar sosial dan menjangkau masyarakat desil 1–2.
Ia mengingatkan bahwa mulai 1 September, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus untuk menentukan data kesejahteraan dan kemiskinan.
"Saya minta tolong bupati dan wakil bupati serta seluruhnya memastikan, karena pertanyaan BPS sederhana, seminggu kemarin makan apa, lauknya apa," ujarnya.
Gubernur menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat penurunan kemiskinan dengan tetap menjunjung nilai kemanusiaan.
"Bisa mempercepat pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian serta kewirausahaan yang didukung oleh pilar-pilar sosial di Jawa Timur," tuturnya.
Bupati Blitar Rijanto juga menekankan bahwa bantuan sosial memiliki manfaat besar bagi masyarakat sekaligus mendukung program pemerintah.
"Pemkab Blitar melalui Catur Dharma berupaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
- Penulis :
- Arian Mesa