billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Pantau Harian Program Makan Bergizi Gratis, Jumlah Penerima Capai 21 Juta Orang

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Presiden Prabowo Pantau Harian Program Makan Bergizi Gratis, Jumlah Penerima Capai 21 Juta Orang
Foto: (Sumber: Presiden Prabowo menyampikan bahwa Rumah Sakit tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai wadah pendidikan dan penelitian khususnya bagi para dokter spesialis di bidang syaraf dan otak. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym/pri.)

Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa dirinya secara rutin memantau jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari sebagai bentuk komitmen terhadap keberhasilan program tersebut.

Dalam laporan terakhir yang diterimanya pada malam 25 Agustus 2025, jumlah penerima MBG telah melampaui 21 juta orang di seluruh Indonesia.

"Tadi malam (25/8), saya mendapat laporan (penerima MBG) sudah melewati 21 juta. Jadi, saya monitor setiap hari, hari ini berapa, hari ini berapa, di mana ada masalah. Jadi, saudara-saudara we can do it", ujar Presiden Prabowo.

Pernyataan tersebut disampaikan saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional RS Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta, pada Selasa.

Prabowo Yakin Indonesia Mampu Jalankan Program Besar

Presiden Prabowo menyinggung program MBG sebagai bukti bahwa Indonesia mampu menjalankan program besar meskipun sempat diragukan banyak pihak.

"Masalah Bangsa Indonesia adalah tadi itu, masalah tidak percaya diri. Waktu saya canangkan makan bergizi untuk semua anak-anak kita, banyak yang tidak percaya, banyak yang tidak setuju, dan kalau pun setuju mereka mengira ini akan mengambil waktu 5 sampai 10 tahun, dan beberapa negara membutuhkan waktu, 5—10 tahun", ucapnya.

Ia menyampaikan rasa bangganya karena mampu melaporkan langsung capaian program MBG di hadapan DPR RI.

"Tetapi saya kemarin punya kebanggaan, saya bisa berdiri di depan wakil-wakil rakyat tanggal 15 Agustus, saya melaporkan makan bergizi sampai waktu itu ke 20.400.000 penerima manfaat", ungkapnya.

Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah optimis bisa menjalankan program besar lainnya seperti mengatasi kekurangan tenaga dokter.

30 Fakultas Kedokteran Baru dan 148 Program Studi Spesialis

Presiden menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan sekitar 140.000 dokter umum dan 70.000 dokter spesialis.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah menargetkan:

pembukaan 148 program studi spesialis dan subspesialis di 57 fakultas kedokteran pada tahun 2025

pendirian 30 fakultas kedokteran baru di berbagai perguruan tinggi di Indonesia

Presiden menekankan bahwa kunci utama keberhasilan program besar adalah kemauan politik dan niat yang kuat.

"Pertama will (kehendak, red.) dulu, harus! Di hati kita, kalau kita punya niat, Insya Allah kita akan mencapai itu. We have the resources, we have to manage our resources. Kita nanti, kita lihat", tegas Prabowo.

Penulis :
Aditya Yohan