
Pantau.com - Wacana poros ketiga di luar kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto terus digulirkan. Hasil Survei Political Communication (PolcoMM) Institute mencatat 30,45 persen responden yakin dengan wacana poros ketiga, 20,19 persen tidak yakin dan 49,36 persen mengaku tidak tahu.
Namun Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, wacana poros ketiga dinilai berat karena tiga hal. Pertama, karena pemilihan presiden dan pemilihan legislatif dilakukan serentak sehingga tidak memiliki banyak pilihan.
Baca juga: PKS Intens Komunikasi dengan PBB, Sinyal Kuat Koalisi?
"Kedua, faktor yang penting menentukan poros ketiga, tidak ada satupun yg ingin kalah, biayanya juga tidak sedikit pengorbanannya, menyosialisasikan, elektabilitas kemungkinan menang juga penting," katanya.
Ketiga, tidak ada satu calon pun yg bisa mencalonkan sendiri, paling tidak minimal dua partai seperti Partai Gerindra dan PKS. "Atau di tempat kami paling tidak sudah ada 5 persen, gimana ada poros ketiga kalau tidak ada parpol," ujarnya.
Begitu juga Kepala Bidang Hukum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan kemungkinan poros ketiga sulit karena adanya Presidential Threshold.
Baca juga: Survei PolcoMM: PDIP Ungguli Gerindra dan Golkar
"Terlihat rumit dengan waktu seperti ini, bukan calon ketiga karena adanya Presidential Threshold, waktu (saat menggugat ke MK) itu tidak ada dari orang yang ngomong poros ketiga, kalau waktu itu kita mati-matian dapat, tapi waktu di MK enggak ada concern persoalan ini jadi kalau mau berpolitik harus berproses," paparnya.
Ia menilai kalau ada calon yang diusung untuk poros ketiga baru akan bisa dicalonkan pada pemilu 2024, "Kondisi sulit waktu sedikit bangsa diberikan evaluasi kebangsaan, yang kemarin salah pilih bisa memperbaiki pemilih yang tepat," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N