
Pantau - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai mitra strategis pemerintah karena memiliki fleksibilitas dalam membantu masyarakat, hal yang menurutnya tidak dimiliki oleh birokrasi pemerintah.
Fleksibilitas Baznas Jadi Keunggulan dalam Respon Sosial
Pernyataan tersebut disampaikan Pratikno dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas RI yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis, ia menjelaskan bahwa birokrasi pemerintah tidak fleksibel dalam merespons kebutuhan masyarakat karena terikat pada perencanaan dan alokasi anggaran.
"Pemda atau birokrasi pada umumnya tidak fleksibel untuk merespons suatu hal, karena harus ada perencanaan, anggarannya sudah dialokasikan, dan seterusnya. Tapi mungkin fleksibilitas bisa dilakukan di Baznas," katanya.
Menurutnya, fleksibilitas inilah yang membuat Baznas memiliki keunggulan dibandingkan mekanisme birokrasi pemerintah yang cenderung kaku dan lambat dalam merespons situasi darurat.
Baznas dinilai mampu bergerak cepat sebagai pelengkap pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pelayanan sosial yang belum sepenuhnya dijangkau negara.
Dukungan di Bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Penanggulangan Bencana
Pratikno menilai kehadiran Baznas sangat penting dalam sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan penanganan bencana.
"Fleksibilitas bisa dilakukan di Baznas, sehingga bisa menutup kelemahan pemerintah yang tidak fleksibel. Ini akan sangat membantu, khususnya untuk program-program yang sangat urgent," ujarnya.
Kontribusi Baznas di ketiga sektor tersebut dinilai mampu mempercepat penanganan dan meminimalisir risiko akibat keterlambatan bantuan.
Ia juga berharap kolaborasi antara Baznas dan pemerintah dapat meluas ke tingkat daerah, tidak hanya terpusat di tingkat nasional.
Menurutnya, kehadiran Baznas di daerah bisa menjadi motor penggerak sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga zakat dalam menangani persoalan pembangunan manusia.
"Kami mengharapkan sekali, kerja sama ini bisa mendorong munculnya koalisi di daerah dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan manusia. Kalau Baznas ada tim yang kita bisa sama-sama membahas secara detail kerja sama, nanti dari kami siap," tutur Pratikno.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










