
Pantau - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Primer melakukan kunjungan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kalimantan Selatan sebagai bagian dari proses pendampingan dan penilaian untuk mempersiapkan laboratorium tersebut menjadi rujukan skrining bayi baru lahir (newborn screening).
Komitmen Labkesda Kalsel Dapat Apresiasi Kemenkes
Dalam kunjungan tersebut, perwakilan Kemenkes memberikan apresiasi atas komitmen dan partisipasi aktif Labkesda Kalsel dalam mendukung agenda transformasi layanan primer di bidang kesehatan.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya komitmen dari Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang telah berinisiatif dan berpartisipasi aktif dalam upaya pelaksanaan skrining bayi baru lahir," ungkap perwakilan Kemenkes.
Skrining bayi baru lahir merupakan bagian dari pilar transformasi layanan primer yang tengah digagas oleh Kemenkes.
“Ini adalah komitmen kami dalam transformasi layanan primer, di mana salah satu pilar utamanya adalah pelaksanaan skrining terhadap 14 penyakit kronis, termasuk skrining bayi baru lahir,” lanjutnya.
Skrining ini bertujuan mendeteksi secara dini tiga penyakit bawaan pada bayi baru lahir, yakni hipotiroid kongenital, hiperplasia adrenal kongenital, dan defisiensi enzim G6PD.
Simulasi Teknis Diperlukan Sebelum Penetapan Rujukan
Tim Kemenkes menekankan bahwa kunjungan ini bukan untuk menilai semata, melainkan untuk mendampingi dan memastikan kesiapan menyeluruh dari Labkesda Kalsel.
"Kami tidak datang untuk menilai atau memberi skor. Kami hadir untuk mendampingi, melihat kesiapan, dan membantu Labkesda Kalsel agar benar-benar siap menjalankan layanan ini dengan baik. Secara dokumen, laboratorium ini sudah memadai dari sisi sarana, alat, hingga sumber daya manusianya. Namun kami juga akan melihat kesiapan dari sisi praktik dan simulasi pelaksanaannya," jelas tim pendamping.
Sebelum ditetapkan secara resmi sebagai laboratorium rujukan, Labkesda Kalsel diwajibkan menjalani simulasi teknis guna memastikan proses pemeriksaan berjalan optimal saat implementasi penuh.
Langkah ini penting, mengingat program skrining akan menyasar seluruh bayi baru lahir dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
Kemenkes berharap proses visitasi ini dapat menunjukkan kesiapan tinggi dari Labkesda, sehingga pengajuan dan pengoperasian sebagai laboratorium rujukan bisa segera terealisasi.
“Harapannya, hasil dari visitasi ini menunjukkan kesiapan yang tinggi sehingga proses pengajuan dan pengoperasian sebagai laboratorium rujukan dapat segera terealisasi,” tambahnya.
Dengan hadirnya laboratorium rujukan di Kalsel, masyarakat akan mendapat akses skrining bayi baru lahir yang lebih dekat, cepat, dan terjangkau tanpa harus mengirimkan sampel ke luar daerah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf