
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Barat tengah mengupayakan pencarian dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan swasta untuk menata dua kolong flyover di Rawa Buaya dan Grogol menjadi ruang publik terbuka bagi masyarakat.
" Sekarang kita masih cari CSR perusahaan-perusahaan untuk biaya penataan dua kolong flyover itu," ungkap Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah memiliki rencana induk atau master plan penataan yang disusun oleh Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.
"Gambarnya sudah ada, konsepnya dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota. Cuma untuk eksekusi kan butuh persiapan dana," jelasnya.
Ruang Publik Terbuka, Masyarakat Akan Dilibatkan
Uus menyebut bahwa masyarakat juga akan dilibatkan dalam proses penataan tersebut, baik secara partisipatif maupun dalam kegiatan kerja bakti setelah penataan selesai dilakukan.
"Nanti masyarakat akan kita libatkan. Kalau sudah jadi, kan itu akan jadi ruang publik juga, terbuka untuk masyarakat. Sekalian kita kerja bakti nanti," katanya.
Program penataan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, saat mengunjungi kolong flyover Slipi pada 14 Agustus 2025.
"Kita meneruskan arahan dari Pak Gubernur sehubungan dengan kunjungan beliau pada Kamis yang lalu ke kolong flyover Slipi terkait dengan kondisinya yang sudah tertata," jelas Uus.
Arahan Gubernur: Kolong Flyover Harus Lebih Indah dan Bermanfaat
Dalam kunjungannya, Gubernur Pramono menyampaikan keinginan agar kolong-kolong flyover yang memiliki ruang cukup luas dapat ditata secara estetis dan fungsional untuk kepentingan publik.
"Pak Gubernur menginginkan kolong flyover yang memang medianya agak luas untuk dilakukan penataan supaya lebih baik, lebih tertata, lebih indah, apalagi kalau bisa dimanfaatkan untuk aktivitas masyarakat," ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat, Imron Sjahrin, menambahkan bahwa sumber anggaran dapat berasal dari dana CSR maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tergantung situasi di masing-masing wilayah.
"Seluruh wali kota diarahkan untuk mencari lagi lokasi-lokasi di wilayahnya masing-masing. Tergantung nanti apakah anggarannya pakai APBD, apakah nanti memang menggunakan dana CSR di masing-masing wilayah," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan