Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan pentingnya sistem manajemen talenta dalam mendorong pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN), khususnya dalam peningkatan kualitas layanan di sektor pendidikan.
Sistem ini diharapkan mampu membuat ASN tumbuh secara profesional dan berprestasi dalam jenjang kariernya.
Menurut Abdul Mu'ti, ASN adalah tulang punggung birokrasi negara, sehingga setiap posisi strategis harus ditempati oleh individu yang memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
"Para ASN menjadi tulang punggung penyelenggaraan negara dan birokrasi, yang memastikan semua tugas-tugas kenegaraan dan penyelenggaraan negara itu dapat terlaksana dengan sebaik-baik itu sehingga satu hal yang saya kira perlu menjadi bagian perhatian kita adalah bagaimana juga ada talent scout gitu," ungkapnya.
Meritokrasi dan Ruang Aktualisasi ASN
Pemetaan talenta individu, termasuk ASN, diakui sebagai tantangan utama dalam menerapkan sistem meritokrasi yang adil dan objektif.
Sistem meritokrasi memberikan kesempatan setara kepada setiap individu untuk mengembangkan karier berdasarkan kemampuan, bukan kedekatan atau senioritas.
Jika diterapkan secara tepat, sistem ini dapat meningkatkan kualitas layanan birokrasi karena ASN akan mendapatkan ruang untuk berinovasi secara positif dan kreatif.
"Sehingga talent-talent yang kami miliki itu perlu kami berikan ruang aktualisasi yang semakin luas, kami berikan kesempatan berinovasi yang semakin kreatif untuk bisa membuat layanan kita semakin baik. Birokrasi kita menjadi semakin baik," ia menambahkan.
Fokus pada Pelayanan Pendidikan yang Efektif
Abdul Mu'ti berharap sistem manajemen talenta yang baru diluncurkan ini mampu mengefektifkan pelayanan publik, terutama di sektor pendidikan yang menjadi tanggung jawab kementeriannya.
Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan dan bantuan yang dibutuhkan dari birokrasi pemerintah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
