
Pantau - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirimkan bantuan logistik untuk mendukung penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur.
Bantuan Logistik dan Peran Relawan
Sekretaris Jenderal PMI AM Fachir menjelaskan bahwa bantuan dikirim dari Gudang Regional PMI di Gresik ke PMI Kabupaten Sumenep pada Sabtu.
Bantuan tersebut berupa 100 hygiene kit, 100 baby kit, dan 5.000 masker.
"Bantuan logistik ini diprioritaskan bagi keluarga yang anaknya terdampak dan sedang menjalani perawatan akibat campak, guna meringankan kebutuhan dasar serta mendukung ketahanan keluarga selama masa pemulihan," ujarnya.
Selain logistik, PMI juga mengimbau PMI Kabupaten Sumenep untuk mengoptimalkan peran relawan dan Palang Merah Remaja (PMR) dalam mendukung pemerintah menanggulangi KLB campak.
Dukungan itu meliputi kampanye imunisasi, deteksi dini, rujukan kasus, serta penyebarluasan informasi pencegahan di masyarakat, sekolah, maupun melalui media sosial.
"Tujuannya untuk memastikan masyarakat mau melakukan imunisasi pada anaknya, memahami gejala campak, dan segera mencari layanan kesehatan," tambah Fachir.
PMI terus memantau perkembangan situasi dan memastikan dukungan kemanusiaan menjangkau masyarakat terdampak, baik di daratan maupun kepulauan Sumenep.
" Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga sekaligus memperkuat upaya pencegahan," kata Fachir.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi PMI Kabupaten Sumenep dengan Dinas Kesehatan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, mengingat tantangan geografis wilayah yang terdiri dari daratan dan kepulauan.
Data Kasus Campak dan Target Pemerintah
Hingga Minggu, 24 Agustus 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep mencatat 2.139 kasus suspek campak, dengan 205 kasus positif dan 17 kematian.
Seluruh 27 kecamatan melaporkan kasus, dengan tiga kecamatan terbanyak yaitu Kota Sumenep, Kalianget, dan Batang-Batang yang masing-masing mencatat lebih dari 150 kasus suspek.
Kepala Markas PMI Kabupaten Sumenep Noer Moehammad menyatakan pihaknya siap mendistribusikan bantuan sesuai arahan PMI Pusat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menargetkan sekitar 70 ribu anak di Sumenep bisa mendapatkan imunisasi campak dalam waktu dua minggu.
"Target kita dua minggu selesai. Kalau dalam dua minggu selesai, mudah-mudahan ini akan langsung secara drastis menurunkan indikasi campak," katanya.
Pemerintah telah menyiapkan pasokan vaksin campak sebanyak 11 ribu vial, dengan satu vial rata-rata bisa dipakai untuk delapan orang.
- Penulis :
- Aditya Yohan