
Pantau - Kepolisian Daerah Jawa Barat memulangkan 23 orang demonstran yang terlibat dalam aksi ricuh di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, kepada orang tua atau keluarga mereka.
Pemulangan Demonstran
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan dari total 147 orang yang diamankan, 23 orang dipulangkan, terdiri atas 18 orang dewasa dan lima anak.
"Pelepasan ini sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Selama diamankan, mereka mendapat perawatan kesehatan, makanan, dan pembinaan agar tidak kembali terlibat aksi unjuk rasa," ungkap Hendra di Bandung, Minggu.
Aksi unjuk rasa berlangsung pada 29 hingga 31 Agustus 2025 dan tidak diwarnai orasi penyampaian pendapat, melainkan langsung diikuti pelemparan batu, kayu, hingga molotov ke arah petugas.
"Ribuan molotov dari botol miras dan benda besi lainnya mereka lemparkan ke petugas. Banyak fasilitas umum serta kendaraan roda dua yang terparkir pun dibakar," ujarnya.
Dampak Kericuhan dan Imbauan Polisi
Kericuhan tersebut juga menyebabkan kerusakan fasilitas pelayanan masyarakat, termasuk pos polisi, kamera CCTV, dan sejumlah traffic light sehingga arus lalu lintas terganggu.
"Akibat perusakan traffic light itu, ada titik-titik jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan," kata Hendra.
Ia berharap situasi pasca kericuhan dapat segera pulih, serta seluruh pihak dapat menahan diri agar tidak mudah terprovokasi isu yang berpotensi memecah persatuan masyarakat.
Hendra juga mengimbau orang tua untuk mengawasi aktivitas anak-anaknya, karena sebagian besar diamankan pada malam hingga dini hari.
" Kami minta kepada orangtua untuk mengawasi betul anak-anaknya dan keberadaan mereka di mana. Apalagi, umumnya yang kami amankan ini mereka diamankan pukul 21.00 WIB ke atas hingga pukul 03.00 WIB," ungkapnya.
Hendra menekankan harapan agar situasi di Jawa Barat segera kembali kondusif.
- Penulis :
- Shila Glorya