Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Perintahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa untuk Polisi Korban Kerusuhan, Komitmen Tegas Hadapi Aksi Anarkis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Presiden Prabowo Perintahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa untuk Polisi Korban Kerusuhan, Komitmen Tegas Hadapi Aksi Anarkis
Foto: (Sumber: Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menjenguk polisi yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025). Presiden menjenguk anggota polisi yang mengalami cedera dan luka-luka akibat kericuhan saat unjuk rasa di Jakarta dan meminta Kapolri untuk menaikkan pangkat luar biasa kepada anggota yang terluka. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A))

Pantau - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada anggota kepolisian yang menjadi korban dalam kerusuhan demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah.

Langkah ini sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi aparat dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara.

"Saya sampaikan ke Kapolri saya minta semua petugas dinaikin pangkat. Dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir," tegas Presiden Prabowo pada Senin (1/9).

Polri Telusuri Aktor dan Pendana Kerusuhan

Menanggapi isu keterlibatan pengusaha Riza Chalid dalam kerusuhan yang disertai pembakaran dan penjarahan, Kapolri Listyo Sigit menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan berdasarkan bukti yang ada di lapangan.

"Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan. Kita akan menarik dari fakta yang kita dapat, akan kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari tahu," ujarnya.

Penyelidikan masih berlangsung dan seluruh pihak yang terlibat akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

TNI Soroti Penyebaran Identitas Intelijen

Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita turut menanggapi informasi penangkapan anggota BAIS oleh Brimob saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Ia menyayangkan penyebaran identitas intelijen yang seharusnya tetap dirahasiakan demi kepentingan negara.

"Begitu ini ditangkap kemudian keluar seperti itu, harusnya yang menangkap itu tidak menyebarkan itu, karena kan intelijen," ucap Tandyo.

PDIP Minta Maaf Atas Sikap Dua Anggotanya

Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas sikap dua anggota fraksinya, Deddy Sitorus dan Sadarestuwati, yang menuai kritik dari masyarakat.

"Saya sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan, atas nama Pak Deddy Sitorus Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan, yang dilakukan oleh Pak Deddy dan Ibu Sadarestu," ujarnya.

Prabowo Tegas: Tidak Akan Mundur

Presiden Prabowo juga menyampaikan komitmen kuat untuk tetap berdiri tegas menghadapi aksi-aksi anarkis yang belakangan terjadi.

"Demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun, saya yakin rakyat bersama saya," katanya menegaskan sikap pemerintah untuk menjaga stabilitas nasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf