
Pantau - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Rabu, 3 September 2025, sebagai bentuk protes terhadap tindakan represif aparat dan kebijakan pemerintah yang dinilai menyudutkan rakyat.
"Kita akan menunjukkan bahwa rakyat tidak bisa ditindas. Aksi ini menegaskan bahwa protes adalah hak rakyat," seru salah satu orator, Eka, dalam orasinya.
Desak Hentikan Represi, Protes Dominasi Perempuan
Massa aksi didominasi oleh kaum perempuan yang menyuarakan kegelisahan atas tindakan aparat dalam penanganan aksi sebelumnya.
Mereka menyampaikan protes keras terhadap kekerasan yang dilakukan aparat saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 25–31 Agustus 2025.
"Kita melihat bahwa sejak 25 Agustus, aksi masyarakat ditanggapi secara represif oleh aparat, dan sudah ada 10 korban jiwa," ungkap Eka.
Aliansi Perempuan Indonesia mendesak pemerintah untuk segera menghentikan segala bentuk tindakan represif terhadap rakyat.
Mereka menegaskan bahwa unjuk rasa adalah bagian dari sistem demokrasi dan merupakan hak konstitusional setiap warga negara.
Orasi dan Tuntutan Masih Berlangsung di Depan DPR
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih bertahan di depan Gedung DPR, menyuarakan orasi secara bergantian.
Mereka juga membentangkan poster-poster berisi berbagai tuntutan, mulai dari keadilan bagi korban kekerasan, penghentian represi, hingga perlindungan terhadap hak-hak sipil masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf