
Pantau - Penjabat Gubernur Papua Agus Fatoni meminta seluruh kepala daerah di sembilan kabupaten dan kota untuk konsisten menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Data Inflasi dan Deflasi Papua
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) Papua secara month to month pada Agustus 2025 mengalami deflasi minus 0,93 persen. Sedangkan secara year on year, Papua mengalami inflasi sebesar 0,54 persen," kata Agus Fatoni di Jayapura, Rabu.
Menurut Agus, deflasi Agustus dipengaruhi sejumlah komoditas dan tarif, di antaranya angkutan udara, ikan tuna, tomat, ikan mumar, buah pinang, ikan kawalina, kangkung, ikan cakalang, biaya sekolah menengah atas, biaya kuliah, bensin, dan telepon seluler.
"IHK pada Agustus 2025 ini, di mana pencapaian yang cukup baik namun harus terus diperhatikan agar semua stabil baik harga maupun daya beli masyarakat," ujarnya.
Agus menjelaskan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di Provinsi Papua.
Konsistensi GPM untuk Jaga Stabilitas
Upaya menjaga stabilitas harga harus terus dilakukan, termasuk dengan memperluas pelaksanaan GPM melalui pangan murah serentak di 18 distrik pada sembilan kabupaten/kota di Papua.
Dia menambahkan bahwa kegiatan GPM tidak hanya memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan, tetapi juga membantu masyarakat memperoleh harga lebih terjangkau.
"Dengan kondisi ini, kami optimistis harga tetap terjaga dan kerja sama antar daerah semakin kuat. Pasar murah yang dilaksanakan rutin akan mendukung stabilitas harga sekaligus menjaga daya beli masyarakat," ujarnya.
- Penulis :
- Arian Mesa