
Pantau - Pemerintah Indonesia membuka peluang investasi internasional untuk proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall yang menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) di era Presiden Prabowo.
Tawaran Investasi Internasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sejumlah negara telah ditawarkan untuk ikut serta dalam proyek tersebut, mulai dari China, Korea Selatan, Jepang, hingga negara-negara Eropa.
"Jadi Giant Sea Wall itu menjadi program besar Pak Presiden, program unggulan, program andalan yang diharapkan bisa menyelamatkan masyarakat di pesisir terhadap perubahan cuaca, climate change," ungkap Airlangga.
Proyek raksasa ini bertujuan melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir rob dan dampak perubahan iklim yang semakin meningkat.
Skema pembiayaan proyek akan menggunakan model Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Airlangga menambahkan bahwa pembangunan Giant Sea Wall akan dilakukan dalam beberapa fase yang ditawarkan kepada mitra internasional.
"Fase-fase itu tentunya salah satu nanti akan ditawarkan ke beberapa negara termasuk China. Negara lain sudah juga ditawarkan seperti Korea (Korsel), Jepang, negara Eropa," jelasnya.
Dukungan dari China
Presiden RI Prabowo Subianto baru saja menghadiri undangan khusus Presiden China Xi Jinping di Beijing pada peringatan 80 tahun Hari Kemenangan, Rabu 3 September.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, keduanya membahas peluang kerja sama infrastruktur strategis, termasuk proyek Giant Sea Wall yang sedang diprioritaskan pemerintah Indonesia.
Pemerintah berharap keterlibatan mitra asing dapat mempercepat realisasi proyek ini sekaligus memperkuat perlindungan kawasan pesisir dari ancaman perubahan iklim global.
- Penulis :
- Arian Mesa