
Pantau - Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran menteri untuk memperkuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor sumber daya alam (SDA), termasuk meningkatkan kapasitas produksi PT Timah di Bangka Belitung.
Arahan tersebut disampaikan langsung dalam rapat terbatas (ratas) yang digelar di Istana Kepresidenan bersama para menteri terkait.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menerima laporan perkembangan program transisi energi menuju energi bersih yang menjadi salah satu prioritas nasional.
Fokus Perkuat Produksi SDA dan Stabilitas Ekonomi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Presiden memberikan instruksi khusus agar BUMN yang mengelola SDA dibantu untuk meningkatkan kapasitas produksi.
“Termasuk peningkatan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) PT Timah,” ungkap Bahlil.
Presiden memimpin langsung jalannya ratas dan menerima laporan kinerja dari para menteri yang hadir, khususnya terkait isu energi, investasi, dan infrastruktur.
Beberapa menteri yang hadir antara lain Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian), Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan), Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM), dan Rosan Roeslani (Menteri Investasi).
Turut hadir pula jajaran lainnya seperti Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital), Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), serta Prasetyo Hadi dan Teddy Indra Wijaya selaku pejabat Sekretariat Negara dan Kabinet.
Presiden Prabowo juga menyampaikan arahan umum menyangkut kinerja kabinet serta dinamika sosial-politik yang sedang berkembang.
Pasca Unjuk Rasa, Pemerintah Fokus Jaga Stabilitas dan Perluas Distribusi Investasi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden turut memantau kondisi ekonomi nasional usai gelombang unjuk rasa yang sempat melanda sejumlah kota besar.
Menurutnya, indikator ekonomi Indonesia masih menunjukkan ketahanan.
“Pasar saham hanya turun sedikit dan sudah rebound. Nilai tukar rupiah juga stabil di kisaran Rp16.400 per dolar AS,” ujarnya.
Pemerintah juga menyiapkan langkah “penebalan program”, yaitu memperkuat bantuan sosial untuk menyasar kelompok menengah dan masyarakat terdampak.
Airlangga menyatakan bahwa program tersebut diharapkan memberi dampak langsung dan nyata bagi rakyat.
Kericuhan yang dimaksud terjadi dalam unjuk rasa pekan lalu di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Aceh, dan Yogyakarta, yang di beberapa lokasi disertai pembakaran dan penjarahan.
Presiden juga memberi perhatian khusus agar investasi dan penciptaan lapangan kerja tidak hanya terpusat di Jakarta, melainkan tersebar ke berbagai daerah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf