
Pantau - Sebuah drone jenis UAV-VTOL milik Direktorat Samapta Polda Kalimantan Selatan dilaporkan jatuh saat digunakan dalam operasi pencarian helikopter BK 117-D3 yang hilang di kawasan pegunungan Mangkilang, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
Insiden terjadi saat drone tengah melakukan penerbangan di area terbuka Km 80 Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, menuju titik koordinat yang diduga sebagai lokasi jatuhnya helikopter berdasarkan informasi dari KNKT.
Cuaca Ekstrem dan Medan Magnet Pengaruhi Stabilitas Drone
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Adam Erwindi menyampaikan bahwa kondisi cuaca dan faktor alam turut berperan dalam insiden tersebut.
"Insiden terjadi ketika drone melakukan penerbangan di area terbuka Km 80 Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe menuju titik koordinat oleh KNKT yang diduga sebagai posisi jatuhnya helikopter BK 117-D3," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa terdapat perubahan cuaca ekstrem dan medan magnet yang besar di sekitar lokasi kejadian yang diduga memengaruhi kestabilan penerbangan drone.
Lokasi jatuhnya drone diperkirakan berada tidak jauh dari titik jatuhnya helikopter BK 117-D3 pada Senin, 1 September 2025.
Proses Evakuasi Korban Berlanjut Meski Drone Jatuh
Meski drone mengalami kecelakaan, operasi pencarian tidak dihentikan dan terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas, serta relawan setempat.
"Setelah para korban berhasil dievakuasi, kini tim gabungan berupaya mengangkat puing-puing bangkai helikopter," jelas Adam.
Delapan jasad korban penumpang helikopter telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin pada Jumat dini hari untuk proses identifikasi.
Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengonfirmasi bahwa lima dari delapan jasad berhasil dikenali oleh tim forensik.
Sementara itu, tiga jasad lainnya tidak dapat dikenali karena dalam kondisi hangus.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf