
Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, telah menyerap sebanyak 733 relawan untuk mendukung operasional di lapangan.
Relawan Dibekali Tugas Produksi dan Distribusi Makanan Bergizi
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Koordinator BGN Wilayah Kabupaten Karimun, Anas Fitrawanda, dari Natuna pada Sabtu (6/9/2025).
Relawan tersebar di sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baik yang telah beroperasi maupun yang sedang dalam proses peresmian.
Tugas utama para relawan adalah memproduksi makanan bergizi sesuai standar serta mendistribusikannya kepada penerima manfaat melalui sekolah dan posyandu.
“Rata-rata setiap SPPG menyerap sekitar 40 relawan. Walaupun disebut relawan, mereka juga menerima insentif atau gaji yang disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing,” kata Anas.
Setiap SPPG memiliki struktur yang terdiri dari satu kepala, satu ahli gizi, dan satu akuntan.
Relawan direkrut dari masyarakat sekitar dan kader posyandu yang berdomisili dekat lokasi SPPG.
“Para kader posyandu ini juga berikan insentif, karena mereka membantu distribusi dan pemantauan langsung di lapangan,” ujar Anas.
Yayasan yang mengelola SPPG berperan sebagai mitra resmi BGN dan bertugas menyalurkan anggaran negara menjadi makanan bergizi.
Program MBG Dukung Gizi Nasional dan Buka Lapangan Kerja
Program Makan Bergizi Gratis dirancang sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas.
“Program ini merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” kata Anas.
Di Kabupaten Karimun, jumlah penerima manfaat program MBG mencapai hampir 38 ribu orang.
Sasaran utama program ini mencakup anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Selain meningkatkan status gizi masyarakat, program MBG juga berkontribusi dalam membuka peluang kerja baru bagi warga lokal.
Jumlah SPPG di Kabupaten Karimun masih akan terus bertambah, seiring meningkatnya kebutuhan relawan dan cakupan penerima manfaat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf