Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPT Dorong Penguatan Digitalisasi untuk Tangkal Radikalisme di Ruang Siber

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BNPT Dorong Penguatan Digitalisasi untuk Tangkal Radikalisme di Ruang Siber
Foto: (Sumber: BNPT dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu (3/9/2025). ANTARA/HO-BNPT RI.)

Pantau - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Eddy Hartono, menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kunci dalam mempercepat pemantauan dan penindakan terhadap konten kekerasan dan radikal yang marak di media sosial. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XIII DPR RI di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.

Digitalisasi Jadi Strategi Utama Pencegahan Radikalisme

Eddy menyebut bahwa teknologi informasi menjadi elemen krusial dalam mendukung langkah-langkah pencegahan radikalisme di lapangan.

“Dukungan teknologi informasi (TI) untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan di lapangan sangat penting,” tegasnya.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital dapat mempersempit ruang gerak penyebaran konten kekerasan dan radikalisme, sekaligus mempercepat respon terhadap ancaman yang muncul di ruang siber.

Eddy berharap Komisi XIII DPR RI dapat mendukung penguatan digitalisasi di lingkungan BNPT, termasuk penyediaan sarana teknologi informasi yang memadai untuk operasional lapangan.

Dukungan DPR: BNPT Harus Mandiri Secara Digital

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Dewi Asmara, menyatakan bahwa lembaganya mendukung penguatan kapasitas digital BNPT, meskipun saat ini BNPT telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

“Kami mendukung khusus digitalisasi perlu ditambahkan lagi, meskipun BNPT sudah ada komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital serta yang lain,” ujar Dewi.

Ia menilai bahwa BNPT harus memiliki kemandirian dalam menangani ancaman digital, tanpa tergantung sepenuhnya pada lembaga lain.

Dewi menekankan pentingnya kapasitas teknologi yang kuat dan mandiri agar BNPT dapat menjalankan tugas pencegahan terorisme secara efektif dan menyeluruh.

Dengan dukungan legislatif, diharapkan terbangun sinergi kuat dalam menjaga ruang digital dari infiltrasi ideologi kekerasan dan radikal.

Teknologi Disalahgunakan, Radikalisasi Digital Meningkat

Dalam Rakernas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke-12 pada 23 April lalu, Eddy menyampaikan bahwa kelompok teror telah menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk berbagai tujuan destruktif, seperti:

  • Menyebarkan propaganda
  • Merekrut anggota baru
  • Memberikan pelatihan online
  • Melakukan pendanaan
  • Merencanakan aksi teror, termasuk serangan siber

Akibatnya, terjadi penyebaran propaganda secara masif, akses terhadap informasi ekstrem menjadi lebih mudah, dan proses radikalisasi berlangsung lebih cepat.

Eddy juga mencatat bahwa aktivitas pro-terorisme di internet meningkat signifikan pasca pandemi COVID-19, memaksa aparat penanggulangan untuk memperkuat strategi digital mereka.

Tiga Pilar Strategi Pencegahan BNPT

Sebagai bentuk perlindungan berkelanjutan terhadap masyarakat dari ancaman terorisme di era digital, BNPT menjalankan strategi pencegahan berbasis pada tiga pilar utama, yaitu:

  • Kesiapsiagaan nasional
  • Kontra-radikalisasi
  • Deradikalisasi

Ketiga pilar tersebut dijalankan secara sistematis untuk membendung pengaruh ideologi kekerasan, baik secara daring maupun luring.

Dengan dorongan penguatan digitalisasi dan dukungan politik dari DPR, BNPT berharap dapat meningkatkan efektivitas penanggulangan radikalisme di ruang siber, serta melindungi generasi muda dari pengaruh ideologi ekstrem.

Penulis :
Aditya Yohan