
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan bahwa beberapa bagian dari Halte Senen Sentral, yang kini berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta, sengaja tidak direnovasi sebagai pengingat peristiwa kebakaran yang terjadi akibat unjuk rasa pada 29 Agustus 2025.
"Kalau dilihat, yang di atasnya itu memang disengaja, tiang yang dulu bekas kebakar melengkung, itu memang disengaja (tidak direnovasi)", ungkap Pramono saat meninjau halte tersebut.
Langkah ini diambil sebagai bentuk edukasi publik agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Instalasi dan Narasi Sejarah Tragedi di Dalam Halte
Di bagian dalam Halte Jaga Jakarta, terdapat instalasi yang menampilkan kumpulan benda yang terbakar, seperti layar dan kipas angin.
Di bawah instalasi tersebut, disertakan narasi dan foto-foto yang mendokumentasikan kronologi peristiwa dari awal kebakaran hingga proses renovasi selesai.
Pramono menjelaskan bahwa dokumentasi ini dihadirkan agar masyarakat tidak melupakan kejadian tersebut, sekaligus mengajak warga untuk saling menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Jakarta.
Halte Tetap Aman, JPO dan Lift Selesai Desember 2025
Meski ada bagian yang tidak direnovasi, Gubernur Pramono memastikan bahwa halte tersebut tetap aman digunakan.
"Semuanya dites, diuji, pasti dijamin tidak akan ada apa-apa. Semuanya sudah dihitung", ia menegaskan.
Sementara itu, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan lift yang terhubung ke Halte Jaga Jakarta masih dalam proses penyelesaian.
Target penyelesaian untuk kedua fasilitas tersebut adalah pada bulan Desember 2025.
Pramono menambahkan, "Mudah-mudahan segera diselesaikan, dan itu menjadi pekerjaan yang akan dikerjakan oleh Kementerian PU, baik di (halte) Jaga Jakarta ini maupun di (halte) Polda".
- Penulis :
- Aditya Yohan