
Pantau - Kementerian Kehutanan dan Kementerian Ketenagakerjaan menggelar pelatihan agroforestri untuk meningkatkan sumber daya manusia di sektor kehutanan, yang berlangsung di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat mulai 9 hingga 13 September 2025.
Agroforestri Jadi Solusi Konkret untuk Lapangan Kerja dan Kelestarian Hutan
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa pelatihan agroforestri merupakan langkah nyata untuk menjawab dua tantangan utama nasional, yaitu pelestarian hutan dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan.
"Pengembangan program pelatihan agroforestri diharapkan menjadi solusi konkret atas dua tantangan besar bangsa kita saat ini, yaitu pengelolaan hutan yang lestari dan penyediaan lapangan kerja yang berkelanjutan," ujarnya.
Pelatihan ini merupakan batch ketiga dan diikuti oleh 388 peserta, yang terdiri dari lulusan SMK Kehutanan Negeri (SMKKN), pemuda desa, serta warga dari Serang, Medan, Padang, Majalengka, dan Kabupaten Bandung Barat.
Agroforestri dipandang memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja sekaligus mengoptimalkan fungsi hutan sebagai cadangan pangan, sumber energi, dan air.
" Dalam agroforestri terkandung potensi besar untuk menyentuh berbagai dimensi pembangunan yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi secara bersamaan," tambah Raja Juli.
Investasi untuk Green Jobs dan Masa Depan Kehutanan
Raja Juli Antoni menekankan bahwa pelatihan agroforestri adalah bentuk investasi jangka panjang yang akan menumbuhkan pekerjaan hijau (green jobs), yang tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga menjaga kelestarian bumi.
"Saya yakin bahwa pelatihan ini adalah investasi jangka panjang yang akan menumbuhkan green jobs, pekerjaan yang bukan hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga menjaga bumi. Inilah arah pembangunan kehutanan masa depan," tegasnya.
Agroforestri juga berperan dalam konservasi tanah, perlindungan sumber daya air, peningkatan keanekaragaman hayati, dan mitigasi perubahan iklim melalui pemanfaatan tutupan pohon dalam jangka panjang.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa penguatan SDM di sektor kehutanan, termasuk melalui pelatihan dan sertifikasi, akan berkontribusi pada pembangunan nasional yang berkelanjutan.
"Kompetensi menjadi penting dan kami di Kemnaker ada balai, ada skema, dan sertifikasi profesi, yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing di masa mendatang," jelasnya.
Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian pangan, energi, dan keberlanjutan ekosistem nasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan