Pantau - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
Indeks DMI Negatif dan Gelombang Atmosfer Picu Curah Hujan Tinggi
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa sejumlah dinamika atmosfer memicu peningkatan curah hujan di wilayah barat Indonesia.
"Pantauan kami menunjukkan Indeks Dipole Mode (DMI) negatif tercatat hingga minus 1,27 sehingga meningkatkan curah hujan di Indonesia bagian barat," ungkapnya.
Faktor lain yang turut memicu hujan adalah gelombang Rossby Ekuatorial yang melintasi Pulau Jawa serta tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Sumatera.
Data pengamatan BMKG menunjukkan bahwa wilayah Cilacap mengalami peningkatan curah hujan dalam dua hari terakhir.
Pada Senin, 8 September 2025, wilayah Cilacap diguyur hujan sedang sebesar 23 milimeter, setelah sebelumnya cuaca didominasi cerah hingga berawan.
Hujan Sangat Lebat Terjadi di Beberapa Kecamatan
Pada Selasa, 9 September 2025, data curah hujan di beberapa wilayah di Cilacap menunjukkan:
- Cimanggu: 135 milimeter (kategori sangat lebat)
- Dayeuhluhur: 85 milimeter (kategori lebat)
- Sidareja: 64 milimeter (kategori lebat)
- Maos: 35 milimeter (kategori sedang)
- Cilacap (perkotaan): 10 milimeter (kategori ringan)
Teguh Wardoyo menyebut, "Potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan."
BMKG juga menyampaikan prakiraan cuaca untuk tiga hari mendatang:
- Arah angin bertiup dari timur hingga selatan
- Kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 40 kilometer per jam
- Suhu udara antara 24–32 derajat Celsius
- Kelembapan udara mencapai 63–96 persen
Masyarakat Diminta Waspada Potensi Bencana
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Warga yang tinggal di daerah rawan longsor atau bantaran sungai diminta untuk siaga dan mengikuti informasi cuaca terbaru dari BMKG.
- Penulis :
- Aditya Yohan
