Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 2026 Perlu Didukung Strategi Investasi Lebih Agresif

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

DPR Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 2026 Perlu Didukung Strategi Investasi Lebih Agresif
Foto: (Sumber: BEDA PANDANGAN - Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK. Kemenkeu menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2026 berkisar 5,4 persen.)

Pantau - Anggota Komisi XI DPR RI, Amin, menyoroti target pertumbuhan ekonomi tahun 2026 yang dipatok pemerintah sebesar 5,4 persen dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan terkait Pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan Tahun 2026 di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 10 September 2025.

Investasi Perlu Didorong untuk Capai Target Nasional

Amin menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen perlu diimbangi dengan strategi peningkatan investasi yang lebih agresif.

Ia menjelaskan bahwa selama ini konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional, sementara kontribusi investasi justru menunjukkan tren penurunan.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2026 terdiri dari konsumsi rumah tangga sebesar 5,2 persen, investasi 5,2 persen, dan ekspor 6,7 persen.

Komposisi kontribusi terhadap pertumbuhan adalah sekitar 54 persen dari konsumsi rumah tangga, 30 persen dari investasi, dan sisanya dari belanja pemerintah serta ekspor-impor.

Amin menyoroti bahwa pertumbuhan investasi turun dari 5,5 persen pada tahun sebelumnya menjadi 5,2 persen pada 2026.

Ia menegaskan bahwa langkah konkret harus segera diambil untuk menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Mestinya ada strategi yang lebih optimistis agar investasi swasta, peran BUMN, maupun Foreign Direct Investment (FDI) bisa masuk ke Indonesia sebesar-besarnya. Dengan begitu kontribusi investasi terhadap pertumbuhan bisa meningkat signifikan, sehingga target pertumbuhan ekonomi 6–7 persen yang disampaikan bisa tercapai," ujarnya.

Optimisme Ekspor Dibarengi Waspada Tantangan Global

Amin turut mengapresiasi optimisme pemerintah terhadap peningkatan kontribusi ekspor yang diproyeksikan naik dari 5,4 persen menjadi 6,7 persen pada 2026.

Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan global baik dari sisi politik maupun ekonomi bisa menjadi hambatan dalam merealisasikan target tersebut.

"Kami apresiasi optimisme ekspor naik, tapi tentu tantangan global tidak ringan. Harapannya, dengan akses internasional yang dimiliki Menteri Keuangan dan jajaran, target ini benar-benar bisa terealisasi," tambahnya.

Penulis :
Aditya Yohan