
Pantau - Atap dan dinding bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada Rabu pagi (10/9/2025), mengakibatkan sedikitnya 31 siswa dan guru mengalami luka-luka.
Kronologi Kejadian
Peristiwa terjadi sekitar pukul 09.15 WIB di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, saat siswa kelas 10 dan 12 sedang mengikuti pelajaran.
Tiba-tiba bagian atap dan dinding ruang kelas runtuh, menimpa siswa dan guru yang berada di dalamnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada empat ruangan terdampak, terdiri atas dua ruang kelas dan dua ruang pertemuan.
Sejumlah siswa sempat tertimpa reruntuhan sebelum berhasil dievakuasi oleh guru dan petugas gabungan.
"Dari 30 siswa di lokasi, sebanyak 26 dilarikan ke rumah sakit," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat.
Penanganan Korban dan Evakuasi
Ade Hasrat menyebutkan pihaknya menurunkan satu regu berjumlah 15 personel untuk membantu proses evakuasi.
"Untuk membantu masalah rubuhnya bangunan sekolah ini, satu regu kami turunkan. Rencananya ada tenaga tambahan sekitar 15 orang yang diturunkan untuk evakuasi," katanya.
Korban dibawa ke dua rumah sakit terdekat, yaitu RS Thamrin dan RS Merry.
Sebanyak 26 siswa mendapat perawatan di RS Thamrin, di antaranya Maria Aprilia, Reva, Iza, Ahmad Hadi, dan Wildan.
Dari jumlah tersebut, 20 orang sudah diizinkan pulang, sementara enam masih menjalani perawatan intensif.
Lima korban lain, terdiri atas tiga siswa dan dua guru, sempat dirawat di RS Merry dan seluruhnya sudah diperbolehkan pulang.
"Alhamdulillah mayoritas hanya luka ringan. Hanya ada satu yang patah tulang, sekarang sedang ditangani dokter," ujar Ade Hasrat.
Selain mengevakuasi korban, tim gabungan juga memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari ruangan terdampak.
"Kita mengevakuasi barang yang masih bisa diselamatkan. Rencananya dinding yang sudah miring ini akan dirobohkan secara terkendali supaya tidak menimbulkan korban maupun kerusakan lebih besar," tambah Ade.
Kondisi Gedung dan Langkah Lanjutan
Gedung SMKN 1 Cileungsi diketahui dibangun pada tahun 2016, namun struktur bangunan tak mampu menahan beban hingga akhirnya ambruk.
Untuk sementara, seluruh kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut dihentikan.
"Saat ini jelas tidak aman. Keputusan soal kegiatan belajar selanjutnya menjadi kewenangan kepala sekolah," ungkap Ade Hasrat.
Dalam penanganan kejadian ini, BPBD Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan Damkar, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dinas Kesehatan, Kodim, Polres Bogor, serta relawan gabungan.
Petugas masih berada di lokasi untuk membersihkan material dan mengamankan area sekolah.
- Penulis :
- Shila Glorya